Alhasil, Intanon akan melewatkan semua pertandingan di sisa tahun ini, terhitung sejak Asian Games 2022 di mana cabor bulu tangkis bergulir mulai 28 September nanti.
Bagi Intanon, cedera ini menghalangi mimpinya untuk merebut medali di Asian Games.
Dalam dua keikutsertaan di edisi Incheon 2014 dan Jakarta-Palembang 2018, pemain berusia 28 tahun ini selalu terhenti di perempat final.
Absennya Intanon menguntungkan para jawara tunggal putri lainnya yang akan menjalani "Olimpiade mini" di Asian Games 2022.
Sebagai informasi, dari delapan tunggal putri terbaik dalam ranking dunia BWF, tujuh di antaranya berasal dari Asia.
Indonesia boleh berharap karena Gregoria Mariska Tunjung merupakan salah satunya.
Dengan Intanon, Gregoria punya rekor pertemuan yang buruk karena belum berhasil menang dalam total 8 pertemuan sejak 2018 sampai 2021.
Terakhir kali Intanon menjadi mimpi buruk Gregoria saat babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020 dengan hasil kekalahan straight game 12-21, 19-21.
Gregoria sayangnya belum mendapatkan kesempatan untuk melakukan revans sejak kebangkitan performanya pada tahun lalu.
Sebab, Gregoria empat kali mampu memaksa Intanon berjuang keras untuk meraih kemenangan dengan laga-laga rubber yang berlangsung selama 1 jam atau lebih.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BanthongyordBadmintonSchool.com |
Komentar