Herry mengakui bahwa dia mau menerima tugas sebagai pelatih ganda campuran karena menjadikan hal tersebut sebagai tantangan dan ingin membuktikan diri.
"Dimanapun ditempatkan sebisa mungkin maksimal. Memberi kontribusi kepelatihan saya buat ke pelatnas khususnya dan PBSI. Proses mempertimbangkannya seminggu lebih," aku pelatih 61 tahun itu.
"Saya dihubungi (PBSI) sebelum berangkat kejuaraan dunia. Dari kejuaraan dunia itu sudah pada tahu. Prosesnya cukup panjang. Buat saya namanya seorang pelatih. Kalau menurut pengurus disitu lebih baik, saya terima dan saya sampai hari ini saya menikmati. Tidak ada problem."
"Soal target, pak Alex mengatakan ada perubahan karena butuh waktu dan saya karena minta target tinggi, saya menyerah. Melatih itu tidak gampang. Butuh proses, butuh waktu untuk bisa mengubah katakanlah prestasi ganda campuran," ucap Herry.
"Saya juga butuh belajar juga dan adaptasi. Dari segi program, segi atletnya harus percaya dulu kepada saya."
Terkait respon pemain ganda putra soal kepidahannya ke sektor ganda campuran, pelatih kelahiran Pangkal Pinang itu mengatakan bahwa dia tidak tahu secara detail.
"Kalau saya sebagai pelatih harus siap. Kalau ditanya pemainnya seperti apa saya juga kurang detail tanggapannya bagaimana, lama dengan mereka. Ganda campuran seperti apa, mereka yang lebih tahu. Saya tidak bisa menilai orang karena belum pasti," tutur Herry.
"Tantangan ganda campuran pasti berbeda karena ada dua orang yang berbeda ada laki-laki dan perempuan. Kepada pemain putra, kami bicaranya lebih enak, lebih ceplas ceplos. Kalau ke perempuan kadang-kadang harus dijaga, sensitif."
"Tetapi, saya kasih tahu saya orangnya kondisinya kayak begini. Kamu harus paham saya dan saya paham kamu. sama-sama Tetapi, minimal saya sudah tahu karena saya punya dua anak putri."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar