"Persiapan lomba dari markas kami itu sangat penting, lalu saat berada di sirkuit kami tinggal menyelesaikan semua detail-detail kecil."
"Bagaimanapun, saya tidak mengira kami akan benar-benar memulai dari kondisi 'hampir tepat', tetapi kami akan mengetahuinya pada hari Jumat."
Seperti dikutip dari Motorsport Magazine, Ducati telah melakukan investasi besar dengan teknologi komputasi dalam beberapa tahun terakhir.
Memang, Ducati belum sampai ke level Formula 1 di mana tim-tim papan atas dapat mensimulasi ratusan ribu lap dengan berbagai skenario menggunakan realitas virtual jelang balapan.
Selain faktor bujet, pergerakan badan pembalap yang jauh lebih dinamis di balap motor daripada balap mobil memperumit proses pemodelan.
Namun, fokus Ducati terhadap sektor analisis data bisa terlihat dari bagaimana mereka menjadi pabrikan dengan jumlah pembalap paling banyak di MotoGP yaitu delapan.
Dalam artikel di Lenovo, sponsor teknis Ducati, bahkan disebutkan setidaknya ada 60 sensor yang terpasang di setiap motor Ducati Desmosedici.
Sensor-sensor ini mengukur secara langsung variabel-variabel seperti rotasi ban, kecepatan, grip, akselerasi, hingga sudut kemiringan.
Koleksi data besar ini akhirnya tak hanya membantu Ducati mendapatkan hasil yang lebih akurat tetapi juga membantu pembalap mereka dalam mengembangkan diri.
Setiap pembalap Ducati bisa mengintip data pembalap-pembalap sepabrikan untuk mengetahui bagaimana mereka harus melewati setiap sektor di lintasan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | lenovo.com, GPOne.com, Motorsportmagazine.com |
Komentar