"Untuk peta persaingan berbeda. Pada Asian Games 2018 masih banyak pemain senior yang masih main, sekarang diisi sama pemain pemain muda jadi perbedaannya mungkin disitu."
"Secara kualitas saya rasa namanya sudah di pertandingan besar juga udah top event pasti pemainnya bagus-bagus."
Dengan kondisi tersebut, Jonatan mengatakan bahwa semua pemain memiliki peluang yang sama untuk meraih gelar.
"Bukan cuma di Indonesia, tetapi negara lain juga, Makanya tadi saya bilang setiap pertandingan punya cerita sendiri, momen sendiri jadi ya nikmati momennya. Nikmati hari demi hari yang dijalani nanti jadi lebih dibuat enjoy saja dan tidak merasa tertekan," tutur Jonatan.
"Kalau target pribadi tidak ada yang terlalu ya, lebih ke jalani saja lebih enjoy saja, lebih bisa menikmati momen pertandingan. Tidak terlalu memikirkan gelar juara," aku Jonayan.
Dalam waktu yang singkat menjelang keberangkatan ke Hangzhou pada 25 September, Jonatan mengaku tidak ada hal yang dibenahi.
"Dibenahi mungkin tidak bisa ya karena waktu cuma satu minggu, bahkan tidak mencapai satu minggu, cuma maintenance ya karena dari jarak yang cukup dekat (turnamen) tidak ada yang bisa improve lebih," ucap Jonatan.
"Hal yang bisa dilakukan cuma maintenance, menjaga kondisi agar tidak cedera atau segala tenaga yang dipakai kemarin bisa direcovery cepat jadi lebih ke arah sana. Selain itu, motivasi dan percaya diri."
Tim beregu putra Indonesia bersatus unggulan pertama yang diambil dari daftar perolehan poin per 5 September.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar