BOLASPORT.COM - Ekspektasi besar yang ditanggung di Asian Games 2022 disambut tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, tanpa merasa tertekan.
Anthony Sinisuka Ginting akan menjadi salah satu pemain yang disorot saat bulu tangkis Asian Games 2022 berlangsung mulai 28 September 2023.
Datang sebagai Juara Asia sekaligus tunggal putra Asia nomor satu di ranking dunia BWF membuat Ginting mendapatkan ekspektasi tinggi.
PBSI selaku induk olahraga bulu tangkis Indonesia pun menaruh harapan tinggi.
Tunggal putra menjadi 1 dari 3 nomor yang mendapat target emas selain ganda putra dan beregu putra di mana Ginting akan menjadi tunggal putra kesatu Indonesia.
Melihat ke belakang, catatan langka bisa dicetak Ginting. Sebab, tidak banyak Juara Asia tunggal putra yang mampu merebut medali emas Asian Games.
Sejak inaugurasi Kejuaraan Bulu Tangkis Asia dan bulu tangkis sebagai cabor resmi Asian Games yang terjadi pada tahun yang sama yaitu 1962, baru dua orang yang melakukannya.
Mereka adalah Zhao Jianhua dan Lin Dan yang secara berurutan meraih sukses ini pada edisi Seoul 1986 dan Guangzhou 2010.
Ginting sendiri tidak menampik bahwa tekanan pasti ada.
"Bukan beban kali ya, target dibilangnya pastinya tidak mau dijadikan untuk beban pastinya," kata Ginting kepada awak media dan BolaSport di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (21/8/2023).
"Memang tidak cuma dari pengurusnya (PBSI), dari diri sendiri juga."
"Jadi memang harus mencoba semaksimal mungkin saja karena ini istilahnya seperti pertandingan pada umumnya."
"Cuma titel atau judulnya yang berbeda, memang pola pikirnya saja yang harus, jangan terlalu dibawa bagaimana begitu," imbuh junior Taufik Hidayat di klub SGS PLN Bandung ini.
Nilai kompetisi Asian Games makin bertambah karena tak hanya soal gengsi saja.
Ajang multi-event tingkat kontinental juga masuk dalam daftar turnamen untuk kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024.
Sebagaimana Kejuaraan Asia, Asian Games punya nilai paling besar dibanding event kontinental serupa dengan poin ranking setara turnamen Super 1000.
Oleh karena itu, bisa dimaklumi apabila sebagian pemain top sampai melewatkan event World Tour terakhir yaitu Hong Kong Open Super 500 untuk menyongsong Asian Games.
Adapun Indonesia mengambil jalan berbeda dengan Ginting dan Jonatan Christie tetap bertanding sampai turnamen terakhir ini.
Hasil bagus pun menjadi bekal kepercayaan diri bagi Ginting dan Jonatan.
Jonatan keluar sebagai juara sementara Ginting melaju hingga semifinal, hasil yang bagus bagi pemain yang sempat menepi dari kompetisi karena berpulangnya sang ibunda.
Secara kebetulan, susunan podium Hong Kong Open 2023 seperti Asian Games terakhir bagi dua andalan Indonesia ini.
Saat itu Jonatan merebut medali emas sementara Ginting harus puas dengan medali perunggu karena terhenti di babak empat besar.
Tentunya Ginting berharap bisa meningkatkan warna medalinya. Meski demikian, dia tak ingin melihat terlalu jauh agar tidak terpeleset di babak-babak awal.
"Pastinya ada motivasi untuk upgrade medali. Tetapi, ingin terlalu jauh juga, satu-satu dulu ya kaya seperti biasa dari pertandingan ke pertandingan," kata Ginting.
"Pastinya juga seperti yang tadi dibilang, mayoritas persaingan tunggal putra pasti berat."
"Mungkin dari babak awal juga sudah cukup ketat jadi udah harus siap, lebih menikmati dan mempersiapkan maksimal juga."
"Biar nanti waktu hari H pertandingan lebih menganggap satu pertandingan kayak final, lebih maksimal saja. Kondisi fisik juga aman," pungkas pemain berusia 26 tahun itu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar