Namun lebih dari itu, ancaman juga bisa datang dari Ducati yang berkekuatan delapan pembalap.
Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, hingga Jorge Martin mungkin masih muda.
Tetapi dengan bantuan kemajuan teknologi Desmosedici Ducati, mereka bisa saja menjadi penggebrak di Sirkuit Buddh pada akhir pekan ini.
Terkenal sebagai tim paling inovatif dan maju, skuad Si Merah Borgo Panigale pun sudah ancang-ancang menaklukkan Sirkuit Buddh dengan berbekal teknologi terbaru dengan mempelajari mesin hingga melakukan simulasi.
Sebagaimana dikutip BolaSport.com dari GPOne, Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi sangat antusias menjelaskan bagaimana tim mereka sudah percaya diri mengarungi MotoGP India 2023.
"Kami memiliki insinyur yang melakukan perhitungan, simulasi, dan terima kasih kepada mereka semua, karena kami bisa memprediksi beberapa pengaturan tentang rasio ban gigi," kata Tardozzi.
"Para insinyur menganalisis banyak informasi berbeda, seperti panjang lintasan lurus, radius tikungan dan ini memungkinkan mereka untuk mulai menyetel motor tanpa harus berada di sirkuit," tandasnya.
Selain dari sisi teknis tim, faktor teknis di luar tim juga bisa jadi lebih menguntungkan Ducati.
Pasalnya, menurut bos Michelin Piero Taramasso, karakteristik Sirkuit Buddh agak mirip dengan Sirkuit Buriram atau Red Bull Ring (Austria).
"Untuk pertama kalinya di musim ini, (karena sirkuit baru untuk MotoGP), kami tidak memiliki data dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Taramasso dikutip dari Speedweek.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com, Speedweek.com |
Komentar