"Saya percaya bahwa mereka bukan satu-satunya harapan kami karena masih ada yang lain seperti pasangan ganda putra independen Ong Yew Sin/Teo Ee Yi."
"Ganda putri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong (tunggal putra), Chen Tang Jie-Toh Ee Wei (ganda campuran) juga bisa memberikan prestasi."
Semasa menjadi pemain, Rexy mempersembahkan emas untuk Indonesia pada Asian Games edisi 1994 dan 1998 bersama Ricky Subagja.
Di ganda putra hanya duet Rexy dan Ricky yang pernah melakukannya. Melihat ke belakang, Rexy mengaku bahwa saat itu dia hanya fokus dengan ambisi pribadinya.
"Saya tidak diharapkan untuk mempertahankan gelar saya pada tahun 1998, namun saya sangat termotivasi karena ingin menciptakan sejarah untuk diri saya sendiri," kata Rexy.
Maka dari itu, pelatih berusia 55 tahun itu ingin melihat rasa lapar yang sama seperti dirinya dulu dari anak asuhnya.
Chia/Soh memang telah mendapatkan pencapaian yang tak kalah bergengsi dengan menjadi juara dunia pertama dari Malaysia pada tahun lalu.
Rexy akan fokus untuk membimbing anak asuhnya di nomor beregu putra terlebih dahulu sebelum mengalihkan perhatiannya ke nomor perorangan.
"Ajang beregu putra mirip dengan Piala Thomas di mana satu-satunya tim unggulan yang absen adalah Denmark," kata Rexy.
"Jujur saja, kami akan mengandalkan Aaron-Wooi Yik, Yew Sin-Ee Yi, Zii Jia dan Tze Yong untuk meraih poin."
"Sebagai tim yang tidak diunggulkan, kami harus siap menghadapi salah satu tim unggulan sejak babak perempat final," ujar Rexy.
Indonesia dan juara bertahan China merupakan dua unggulan teratas. Sementara Jepang dan India masing-masing menempati unggulan ketiga dan keempat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar