"Saya juga sempat mau stop, tapi Puji Tuhan ada orang-orang yang support, orang tua, pelatih, pengurus semua mendukung."
"Mereka mengatakan kalau Harris masih bisa dan saya percaya dengan mereka, mereka punya harapan jadi apa yang diharapkan mereka saya melakukan yang terbaik."
Setelah melalui masa kekeringan, Harris kembali menemukan prestasi yang diharapkan seperti ketika mencetak emas SEA Games pertamanya di Singapura pada 2015.
Harris menjadi juara nomor duilian dan peringkat tiga nangun dalam Kejuaraan Dunia 2019 di Shanghai, China.
Di level ASEAN, Harris yang terhitung veteran selalu merebut medali dalam tiga edisi terakhir SEA Games yaitu Filipina 2019, Vietnam 2021, dan Kamboja 2023.
Pencapaian ini terlihat kontras dibandingkan saat Asian Games 2018 di mana dia tenggelam di peringkat sembilan nanquan dan nangun.
Perjuangan untuk mendapatkan kebanggaan bagi diri dan negara membuat Harris yang sudah berkeluarga juga harus rela jauh dari rumah.
Untungnya, semuanya itu terbayarkan.
"Hal paling sulit adalah harus jauh dari keluarga, karena saya sudah berkeluarga. Sudah tiga bulan sampai hari ini saya belum pulang," akunya.
"Nervous tetap ada, tapi sedikit karena persiapan di latihan semua sudah siap. Asian Games sekarang saya tampil dengan kondisi tidak cedera dan sangat sehat."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar