BOLASPORT.COM - Gerakan jurus yang kuat dan tegas mengantarkan Harris Horatius mempersembahkan medali emas pada Asian Games 2022. Kekuatan pula yang menyelamatkannya saat harapan sempat meredup.
Ada pergumulan hebat dalam diri di balik keberhasilan Harris mempersembahkan emas ketiga bagi Indonesia di Asian Games 2022.
Harris memenangi perlombaan taolu (disiplin peragaan jurus dalam wushu) nomor nanquan dan nangun yang dihelat di Xiaoshan Guali Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023).
Sesuai nama nomornya, Harris berlomba dua kali yaitu nanquan (tangan kosong) pada pukul 09.00 WIB lalu nangun (dengan tongkat/toya) pada pukul 14.30 WIB.
Mengutip Kompas.id, gaya bela diri yang diperagakan Harris merupakan aliran dari wilayah China Selatan yang menuntut eksplosivitas, stablilitas, dan ekspresi berapi-api.
Harris menunjukkannya dengan tatapan mata tajam dan suara lantang. Otot bisep kekar yang muncul mempertegas gerakannya.
Meski begitu, langkah penuh keyakinan ini sempat hilang dalam diri Harris. Setelah pertandingan dia mengaku ada satu kejadian yang membuatnya pernah ingin pensiun.
Beruntung, dukungan dari keluarga, pelatih, dan pengurus Wushu Indonesia membuat niat itu urung dilakukannya.
"Banyak sekali yang terjadi selama empat tahun ini, naik dan turun dalam hidup," kata Harris dalam siaran pers dari NOC Indonesia.
Baca Juga: Update Klasemen Medali Asian Games 2022 - 3 Emas Antarkan Indonesia Sempat Tembus 6 Besar
"Saya juga sempat mau stop, tapi Puji Tuhan ada orang-orang yang support, orang tua, pelatih, pengurus semua mendukung."
"Mereka mengatakan kalau Harris masih bisa dan saya percaya dengan mereka, mereka punya harapan jadi apa yang diharapkan mereka saya melakukan yang terbaik."
Setelah melalui masa kekeringan, Harris kembali menemukan prestasi yang diharapkan seperti ketika mencetak emas SEA Games pertamanya di Singapura pada 2015.
Harris menjadi juara nomor duilian dan peringkat tiga nangun dalam Kejuaraan Dunia 2019 di Shanghai, China.
Di level ASEAN, Harris yang terhitung veteran selalu merebut medali dalam tiga edisi terakhir SEA Games yaitu Filipina 2019, Vietnam 2021, dan Kamboja 2023.
Pencapaian ini terlihat kontras dibandingkan saat Asian Games 2018 di mana dia tenggelam di peringkat sembilan nanquan dan nangun.
Perjuangan untuk mendapatkan kebanggaan bagi diri dan negara membuat Harris yang sudah berkeluarga juga harus rela jauh dari rumah.
Untungnya, semuanya itu terbayarkan.
"Hal paling sulit adalah harus jauh dari keluarga, karena saya sudah berkeluarga. Sudah tiga bulan sampai hari ini saya belum pulang," akunya.
"Nervous tetap ada, tapi sedikit karena persiapan di latihan semua sudah siap. Asian Games sekarang saya tampil dengan kondisi tidak cedera dan sangat sehat."
"Saya mempersembahkan medali emas ini buat negara, Indonesia Raya sudah terdengar. Puji Tuhan saya sangat bersyukur dan ini juga untuk orang tua dan istri saya," pungkasnya.
Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk Asian Games 2022 Hangzhou, Basuki Hadimujono, mengucapkan terima kasih kepada Harris buat Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga berpesan supaya Harris jangan pernah berhenti untuk terus memberikan prestasinya buat Indonesia.
"Terima kasih untuk Harris yang telah memberikan yang terbaik buat bangsa Indonesia, emas di cabor wushu," kata Basuki.
"Tidak gampang untuk bisa dapat emas di Asian Games, untuk mendapatkan emas pasti atas kerja keras, latihan dan kekompakan pelatih dan atletnya."
Apresiasi juga disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, yang menghadiri perlombaan yang diikuti Harris.
"Makasih banget buat wushu dan khususnya Harris. Ini kontribusi medali emas ketiga selama Asian Games ini dan Indonesia hari ini di peringkat enam," ujar Dito.
"Jadi Harris sudah berkontribusi membantu kita tetap dalam target Pak Presiden, ada di 10 besar."
"Habis ini Harris dikasih rumah sama Pak Bas (Basuki Hadimuljono). Harris tetap menatap ke depan, memantapkan prestasi untuk Merah Putih."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar