Beruntung kala itu Timnas U-24 Indonesia bangun pada babak kedua sehingga terjadilah dua gol yang memastikan rahian tiga poin.
Namun, momentum tersebut langsung hilang kala menginjakkan kaki ke laga kedua saat berjumpa Taiwan dan Korea Utara.
Lini depan Timnas U-24 Indonesia tiba-tiba kurang efektif dan terlalu banyak mengandalkan sepakan jarak jauh.
Kehadiran Ramadhan Sananta bisa saja tidak memberikan dampak apa pun jika suplai bola matang ke depan masih seperti di laga kedua dan ketiga Grup F.
2. Suplai Bola Kurang Maksimal
Timnas U-24 Indonesia praktis bermain dengan pola 4-3-3 selama Asian Games 2022 dengan susunan gelandang yang kerap berganti.
Dalam tiga pertandingan, lini depan Timnas U-24 Indonesia praktis tidak mendapatkan bola-bola enak untuk melepas tembakan langsung ke gawang.
Dua gol Timnas U-24 Indonesia pada saat menghadapi Kirgistan terjadi berkat skill individu pemain sayap saat membelah ruang antarlini.
Tentu, ketidakhadiran Beckham Putra sebagai pemain nomor 10 Timnas U-24 Indonesia saat ini masih mengganggu pikiran Indra Sjafri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar