"Kami bisa dibilang tidak ada pelatnas karena hanya berkumpul satu minggu di Jakarta. Itu pun latihannya ... mendingan saya latihan sendiri di Bali daripada di Jakarta."
Sanggoe telah mencuri perhatian sejak Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di mana dia merebut medali perak di usia 16 tahun.
Namun, menggeluti cabor yang terhitung muda, baru dipertandingkan di Olimpiade pada Tokyo 2020, membuat Sanggoe menghadapi tantangan untuk bisa mengejar prestasi.
Atlet yang juga telah mengantongi medali emas SEA Games itu saat ini berharap bisa tampil di pesta multi-event yang lebih tinggi yaiti Olimpiade.
Namun, peluangnya ke Paris 2024 kecil karena kualifikasi untuk sudah dimulai sejak tahun lalu dan dia belum bertanding di kompetisi-kompetisi resmi.
"Indonesia skateboard-nya belum tentu bisa ikut, jadi kami harus kejar poinnya karena sudah ada beberapa kualifikasi. Namun, kami tidak ikut," ujarnya dalam rilis NOC Indonesia.
Sementara itu, dua medali perunggu terkini dipersembahkan dari cabor wushu.
Seraf Naro Siregar menempati peringkat tiga di nomor daoushu/gunshu putra sedangkan Tharisa Dea Florentina mencapai semifinal sanda 52kg putri.
Di babak empat besar Tharisa harus mengakui keunggulan atlet Iran, Samiroumi Elaheh Mansoryan, sehingga harus puas dengan raihan perunggu.
Baik Seraf maupun Tharisa sama-sama baru kali ini tampil di Asian Games sehingga keberhasilan merebut medali di penampilan debut menjadi catatan tersendiri.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar