Kepala Pelatih Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haris Poernomo, membeberkan bahwa keberhasilan timnya tidak terlepas dari taktik yang matang.
"Memang tadi kita melihat bahwa persaingan di putri cukup ketat," kata Dadang dalam siaran pers dari NOC Indonesia.
"Dua pembalap China dan dua pembalap Indonesia saling berdekatan poin. Di final moto 3 kami mempersiapkan strategi yang cukup matang."
Dadang melanjutkan bahwa China sangat jelas mengincar medali emas dan perak di nomor BMX putri ini melalui Gu dan rekan senegaranya, Wang Mengyao.
Akan tetapi, Indonesia dapat mengganggu rencana pasukan Negeri Tirai Bambu dengan memilih gate yang tepat bagi Sifa dan Jasmine.
"Kita tidak mau kalah dan diam. Kita atur strategi Sifa dan Jasmin untuk supaya ditempatkan di gate yang tepat untuk menghadapi dua pebalap China," terang Dadang.
"Dan betul, Alhamdulillah Jasmin dan Sifa bisa menjalankan perintah dengan baik dan selama perlombaan mereka tidak ada kendala, cukup lancar semuaya dilalui dengan baik."
"Semua obstacle dihadapi dengan sangat bagus dan ternyata strategi ini bisa menghambat laju China untuk mendapatkan medali emas dan perak," jelas Dadang.
Bagi Sifa, yang baru berusia 20 tahun, keberhasilan ini menjadi prestasi tersendiri karena dia menjadi pembalap putri Indonesia pertama yang memenangi medali di BMX.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PB ISSI |
Komentar