BOLASPORT.COM - Teror yang dilancarkan pemain tunggal putra Korea Selatan di Asian Games 2022 berakhir lebih cepat setelah kedua amunisi mereka tersingkir duluan.
Korea Selatan sempat menghadirkan momok setelah tunggal putra mereka mampu mengalahkan pemain-pemain top di event beregu.
Padahal tidak ada satu pemain tunggal putra mereka yang berada di level elite.
Tidak ada manusia dari Negeri Ginseng di peringkat dunia tunggal putra BWF sampai urutan ke-46 di mana Jeon Hyeok-jin berada.
Dibandingkan dengan tunggal putri di mana mereka punya ratu bulu tangkis yaitu An Se-young yang tahun ini sudah punya 10 trofi, perbedaannya bagai langit dan bumi.
Meski demikian, dengan skuad jomplang antara tunggal dan ganda, tim putra Korea nyatanya bisa mencuri perunggu di Asian Games 2022.
Dalam perjalanannya Korea menyingkirkan dengan dua negara dengan kekuatan merata di beregu putra yaitu Indonesia dan Malaysia.
Malaysia dipermalukan di nomor tunggal setelah juara All England, Lee Zii Jia, dikalahkan Jeon Hyeok-jin dengan skor 21-14, 14-21, 21-18.
Lee Yun-gyu, peringkat 112 dunia, tak mau kalah dengan menumpas perlawanan langganan World Tour lainnya, Ng Tze Yong (Malaysia) 21-11, 21-16.
Baca Juga: Rekap Hasil Bulu Tangkis Asian Games 2022 - Sektor Putri Masih Utuh, Tunggal Putra Sisakan Ginting
Lee melanjutkan sensasi dengan menjegal Jonatan Christie dengan kemenangan 21-15, 21-16 saat Korea menjegal Indonesia selaku unggulan pertama.
Dalam pertandingan beregu, teknik dan kemampuan saja memang tidak cukup.
Sebabnya, ada tekanan yang jauh berbeda antara bertanding untuk diri sendiri dengan bertanding untuk tim bagi pemain.
Adapun Korea punya tradisi kuat di beregu. Di Sudirman Cup, mereka menjadi negara kedua tersukses setelah China dan hanya sekali gagal meraih medali dalam 18 edisi.
Bahkan di Thomas Cup, Korea minimal lolos dari babak delapan besar sejak 2004 walau dengan penurunan yang terjadi di sektor tunggal putra mereka akhir-akhir ini.
Uber Cup? Sama seperti Sudirman Cup di mana mereka cuma sekali gagal merebut medali dan menjadi juara bertahan.
Kembali berbicara soal Jeon dan Lee, bukan kali ini saja membuat pemain papan atas merana di team event.
Jeon pernah mengalahkan eks tunggal putra nomor dua Anders Antonsen (Denmark) di Thomas Cup 2022, juara India Open Lakhsya Sen (India) di Kejuaraan Beregu Asia 2022, dan juara Japan Open Kenta Nishomoto, di Sudirman Cup 2023.
Sedangkan Lee pernah membuat kejutan karena mengalahkan juara dunia satu kali, Loh Kean Yew, saat Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023.
Akan tetapi, nasib kedua pemain berbalik 180 derajat di event perorangan setelah langsung kalah di laga pertama masing-masing.
Padahal Jeon dan Lee sama-sama diuntungkan karena mendapatkan bye pada babak 64 besar tunggal putra Asian Games 2022.
Namun, Jeon dan Lee juga kompak tersingkir dalam babak 32 besar yang dihelat di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Selasa (3/10/2023).
Jeon Hyeok-jin dikalahkan wakil Jepang, Kenta Nishimoto, dalam dua gim langsung dengan skor 21-12, 21-7.
Sebagai informasi saja, Jeon sebenarnya pernah mengalahkan Nishimoto itu saat fase grup Sudirman Cup 2023 pada Mei lalu.
Sementara itu, Lee Yun-gyu dipaksa menyerah oleh Kidambi Srikanth dengan skor yang cukup telak 21-6, 21-15.
Hasil ini bak mengembalikan kekuatan Jeon dan Lee ke mode turnamen individu di mana pencapaian mereka jauh dari kata impresif.
Jeon Hyeok-jin misalnya, pemain yang dengan rekor peringkat tertinggi 17 dunia ini belum pernah sekali pun lolos dari babak 32 besar di semua turnamen World Tour atau setara tahun ini.
Demikian juga Lee Yun-gyu yang di turnamen kelas tiga BWF bahkan kesulitan untuk mencapai babak empat besar.
Bagi Korea, hasil ini memperpanjang puasa medali mereka di tunggal putra Asian Games sejak nestapa di Incheon 2014.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Hangzhou2022.cn |
Komentar