BOLASPORT.COM - Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, menyampaikan permintaan maaf karena banyak wasit-wasit yang memimpin Liga 1 2023/2024 masih bermasalah.
Pria asal Jepang itu pun mengungkapkan penyebab yang membuat beberapa keputusan wasit di Liga 1 2023/2024 masih salah.
Seperti diketahui, akhir-akhir ini banyak pemain dan pelatih geram dengan kepemimpinan wasit di Liga 1 2023/2024.
Para klub merasa dirugikan karena sang pengadil lapangan tidak fair dalam menjalankan tugasnya.
Padahal wasit Liga 1 2023/2024 sudah mendapatkan bayaran sebanyak Rp 10 juta untuk memimpin pertandingan.
Sementara asisten wasit mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta setiap laga.
Beberapa keputusan wasit memang sangat kontroversial.
Baca Juga: Asprov PSSI Sumsel Bantah Duel Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam Dipindah ke SUGBK
Bahkan, beberapa klub Liga 1 2023/2024 melayangkan surat kekecewaan kepada PSSI karena wasit yang ditugaskan dinilai tidak becus.
Mendengar keluh kesah para klub, membuat Yoshimi Ogawa memberikan keterangannya.
Menurutnya, masih banyak wasit Liga 1 2023/2024 yang masih belum paham.
“Wasit yang membuat keputusan pada level yang sama dengan pemain (top level), dituntut untuk dapat mengobservasi sebuah insiden dari sudut pandang dan jarak yang sesuai, dan juga dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya."
"Posisi dan tanggung jawab sebagai wasit, juga membutuhkan pemahaman yang cukup akan setiap detail kejadian didalam lapangan,” ujar Ogawa dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
“Saya percaya bahwa kesalahan yang dilakukan wasit dalam suatu pertandingan disebabkan karena masih kurangnya implementasi dan pemahaman akan hal-hal tersebut."
"Dan kami di Komite Wasit, memohon maaf," lanjutnya.
Baca Juga: Persib Resmi Lepas Tiga Pemainnya ke Timnas Indonesia
Lanjut Ogawa, dari Komite Wasit PSSI akan selalu mendidik para wasit tersebut.
Salah satunya dengan cara memberikan masukan teknis setiap pekannya.
Sejauh ini Komite Wasit PSSI sudah bergerak untuk memberikan teguran kepada wasit yang dinilai salah.
Wasit yang diberikan teguran itu tidak ditugaskan memimpin pertandingan dan lanjut dilakukan pembinaan selama beberapa pekan.
"Pembinaan wasit memiliki konsep yang sama dengan pembinaan pemain, yaitu jam bermain."
"Wasit membutuhkan jam terbang untuk memimpin pertandingan, kesempatan harus diberikan kepada mereka”, lanjut Ogawa.
Menurut Ogawa, penghentian akan sebuah penugasan kepada wasit bukanlah merupakan hukuman.
Baca Juga: Timnas Thailand Tur Eropa di FIFA Matchday Oktober 2023 tanpa Lima Pemain Inti
Akan tetapi memberikan waktu untuk wasit merefleksikan kesalahan dan mendapatkan edukasi.
“Ke depan, Komite Wasit tidak akan menggunakan kata-kata dihukum akan tetapi akan menggunakan kata-kata memberikan waktu dan edukasi kepada Wasit."
"Akan tetapi, waktu yang diberikan juga pastinya kami batasi."
"Ini akan kami buktikan di tengah musim untuk memberlakukan sistem promosi dan degradasi wasit Liga 1 dan Liga 2, sesuai dengan performa mereka.” tutup Ogawa.
Perlu diketahui, untuk menjadi Wasit Liga 1 dan Liga 2 PSSI, seorang wasit tidak cukup hanya mengantongi lisensi C1.
Akan tetapi juga harus sistem seleksi yang ketat.
Dimulai dari seleksi fitness test FIFA level 2 hingga penilaian performa dalam memimpin setiap pekannya dengan sistem evaluasi berjenjang.
Alur pembinaan wasit C1 yang tergabung sebagai wasit kategori A dan B, yaitu wasit yang dapat memimpin di Liga 1 (C1-A) dan wasit yang dapat memimpin di Liga 2 (C1-B), terdiri dari 3 siklus yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Siklus tersebut terdiri dari penugasan, penilaian dan evaluasi, serta edukasi.
Melalui kerjasama dengan JFA, PSSI bersama dengan JFA dan dibantu oleh FIFA, menyusun sistem evaluasi yang terdiri dari 3 tahap, untuk setiap pertandingannya.
Tahapan pertama adalah penilaian dari Penilai Wasit dilapangan kemudian penilaian dari Tim Evaluasi PSSI dan penilaian dari JFA.
Perkembangan kualitas wasit adalah kunci dan tolak ukur bagi berkembangnya sepakbola di suatu negara.
Hal ini adalah suatu tantangan yang membutuhkan waktu, pemahaman serta kerjasama dari semua pihak.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar