Don Carlo berkomentar setelah meraih kemenangan atas mantan tim asuhannya dan mengeluhkan keputusan wasit.
“Itu adalah pertandingan yang sulit, perjuangan keras hingga menit terakhir. Kami kebobolan gol yang harusnya bisa dihindari, tapi kemudian kami kembali mulai bermain dan menciptakan peluang,” ucap Ancelotti.
“Momen penderitaannya adalah gol penyeimbang dengan penalti yang sangat bisa diperdebatkan."
"Peraturannya mengatakan bahwa itu terjadi karena pelanggaran, jadi umumnya ini adalah penalti yang tidak diberikan di Liga Champions,” kata Ancelotti seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
Pelatih berusia 64 tahun itu juga menjelaskan mengapa ia lebih memilih Toni Kroos bermain di lini tengah dalam tiga pertandingan berturut-turut ketimbang memainkan Luka Modric.
“Masuknya Modric membuat kami lebih mengontrol bola dan membawa pulang kemenangan di arena yang sangat sulit,” jelas Ancelotti.
“Tampaknya tidak masuk akal kalau gol tersebut dianggap sebagai gol bunuh diri Meret, karena Valverde melakukan tendangan menakjubkan itu, kami tahu dia bisa melakukan itu.”
“Valverde adalah gelandang luar biasa yang dengan banyak kualitasnya, ia memiliki tembakan jarak jauh. Tidak peduli berapa banyak gol yang dia cetak musim ini,” ujar Ancelotti.
Pelatih asal Italia itu juga memuji Bellingham yang tampil mengesankan sejak didatangkan dari Borussia Dortmund.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football-italia.net |
Komentar