BOLASPORT.COM - Monster Energy Yamaha terus mencari jalan untuk kembali memiliki sekutu berupa tim satelit. Mereka mengincar tim Valentino Rossi VR46, tetapi persaingan dengan pabrikan lain pun ketat.
Perjuangan Yamaha untuk mencari tim satelit baru terus berlanjut.
Secara blak-blakan, Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Lin Jarvis mengakui bahwa tim pabrikan Iwata itu tengah mengincar tim Valentino Rossi, VR46.
Ambisi Yamaha menjadikan VR46 sebagai tim satelit memang sudah lama terdengar.
Keinginan itupun sangat lumrah diharapkan jika mengingat bagaimana indahnya kenangan manis antara Yamaha dengan The Doctor.
Namun demikian, harapan mendapatkan tim satelit secepat mungkin tidak akan mudah bagi Yamaha.
Musim 2023 tahun ini dan musim depan 2024, Yamaha dipastikan masih akan sendirian alias jadi tim semata wayang.
Belum ada tim-tim independen yang bebas untuk digaet karena semuanya masih terikat kontrak.
Tech3 masih memiliki kontrak dengan KTM sampai 2026.
Gresini dan Ducati masih akan beekrja sama sampai 2025. Sedangkan Pramac juga tidak akan berpindah ke lain hati dari Si Merah sejak bekerja sama pada 2005.
RNF pun masih akan jadi satelit Aprilia sampai 2024.
Untuk itu, Yamaha mengincar musim 2025 sebagai tenggat waktu mereka harus segera memiliki tim satelit.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan tim satelit yang bagus untuk tahun 2025," kata Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya tidak bisa bilang bahwa saya yakin ini akan berhasil. Tetapi kami berasumsi bahwa kami harus dapat memiliki tim satelit."
"Kami pastinya harus mengembangkan dan membangun sepeda motor yang kompetitif terlebih dahulu," ujarnya.
Akan tetapi, mengincar VR46 bukan hal mudah.
Selain karena harus memberikan penawaran terbaik, baik dari segi nominal kerja sama sampai soal perbekalan motor yang mumpuni, di mana Yamaha harus bisa bersaing dengan Ducati, tim berlogo sayap tunggal itu juga punya saingan.
Yamaha akan bersaing ketat dengan KTM yang bertekad menambah satu tim satelit pada 2025.
"Preferensi kami pastinya VR46," kata Jarvis.
"Tetapi pada saat yang sama kita harus tetap realistis dan bersiap menghadapi kenyataan bahwa rencana ini tidak dapat dilaksanakan (dalam waktu dekat). Kemudian kami harus mencari solusi alternatif."
"Sebab kami ingin ada empat motor lagi di lapangan pada tahun 2025. Itu selalu menjadi pilihan kami," tegasnya.
Jika menggaet VR46 gagal, pria asal Inggris tersebut tidak menampik bahwa Yamaha bisa saja mengincar tim satelit lain.
Dalam hal ini, RNF atau LCR bisa jadi opsi yang memungkinkan.
"Tim manapun yang tersedia secara kontrak, terbuka dan berminat akan dipertimbangkan untuk kami," kata Jarvis.
"Mitra piliha kami adalah VR46 jika kolaborasi ini berhasil. Kami punya banyak alasan untuk pendekatan ini. Tetapi jika rencana ini tidak dapat diwujudkan, kita harus mencari cara untuk mengatasi situasi ini dan cara lain," ucapnya.
"Pilihan kami adalah mencari enam tim satelit yang ada saat ini," kata Jarvis.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar