"Meskipun saya memenangi gim pertama, lutut saya sudah terasa sakit. Untuk gim kedua, pelatih saya mengatakan kepada saya untuk tidak bergerak terlalu banyak," kata An dilansir dari Olympics.com.
"Tetapi, itu memberi saya waktu untuk pulih dari rasa sakit yang paling parah."
"Pada game ketiga, saya tahu saya bisa melakukannya dan terus menyerang lawan saya," aku An.
"Saya sangat bahagia. Butuh waktu lima tahun persiapan untuk berada di sini. Saya telah berlatih dengan nyeri lutut ini dan sekarang saya bermain dengan nyeri di lutut ini, namun semuanya terbayar pada akhirnya."
An pada Asian Games 2018, Jakarta-Palembang baru menjalani debut Asian Games dan masih berusia 16 tahun. Dia relatif tidak dikenal di kancah bulu tangkis internasional.
An bahkan gagal melewati rintangan babak pertama setelah kalah 15-21, 8-21 dari peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei (China) pada Asian Games 2018.
Tetapi kini, tunggal putri nomor 1 dunia itu semakin menanjak dengan dominasinya dalam turnamen BWF World Tour.
Medali emas Asian Games 2022 menjadi gelar ke-10 bagi An pada tahun ini.
Sebelumnya, pebulu tangkis 21 tahun itu melangkah menuju Asian Games 2022 dengan mengamankan total sembilan gelar yang mengesankan.
Gelar-gelar tersebut adalah China Open 2023, Japan Open 2023, Korea Open 2023, Singapore Open 2023, Thailand Open 2023, dan India Open 2023.
Selain itu, An juga merengkuh gelar pada Indonesia Masters 2023, Kejuaraan Dunia 2023, dan All England Open 2023 dari 13 turnamen yang dia ikuti hingga September tahun ini.
Dia juga menjadi runner-up pada Malaysia Open, German Open, dan Kejuaraan Asia 2023.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Olympics.com |
Komentar