BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, mencegah China mempersembahkan empat medali emas nomor perorangan Asian Games 2022 setelah memenangi laga atas wakil tuan rumah, Chen Yu Fei.
Sebelum An bertanding pada partai final, China sudah mengamankan tiga keping medali emas pada Sabtu (7/10/2023) di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China.
Namun, An mengatasi nyeri lutut untuk menggagalkan tuan rumah meraih medali emas keempat.
Juara Dunia 2023 itu mengulangi kemenangannya atas peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei pada final beregu.
An memastikan membawa pulang medali emas keduanya dari Asian Games 2022 setelah menang melalui rubber game, 21-18, 17-21, 21-8.
Laga ketat terjadi sejak awal gim pertama saat kedudukan 4-4.
Chen menjauh 6-4 setelah mencetak dua poin beruntun.
An mendekat 5-6, tetapi Chen menjauh lagi 8-5. Namun, kondisi tersebut tidak bertahan lama karena An menyamakan skor 8-8.
Setelah itu, kedua pemain saling bergantian mencetak poin hingga 10-10.
Chen lalu unggul tipis pada interval 11-10. Selepas jeda interval, An melesat dengan tambahan tiga poin untuk memimpin 13-11.
Chen menipiskan jarak 12-13.An menjaga keunggulan 16-12. Chen membukukan dua poin beruntun untuk mendekat 14-16.
An menjaga keunggulan 18-14 yang dibalas Chen dengan tambahan poin menjadi 17-18.
Baca Juga: Casey Stoner Tunjukkan Hal Tabu pada MotoGP yang Kini Digunakan Francesco Bagnaia
An dengan cepat merespons dengan rentetan dua poin berikutnya hingga game point 20-17.
Chen berusaha menahan laju An 18-20. An yang sudah memimpin lalu mengunci gim ini menjadi miliknya.
Chen memulai gim kedua dengan unggul 4-2. Chen mempertebal keunggulan 8-2. Sempat tertinggal jauh 5-12, An mengejar ketinggalan 17-19.
Chen yang sudah memimpin mampu memaksa rubber game dimainkan.
An memimpin 5-0 pada awal gim ketiga. Pertahanan An yang kuat membuat Chen emosional setiap merebut angka.
Tetapi, An terus melaju 19-8. Setelah itu, Chen meminta perawatan medis karena kaki kanannya kram.
An lalu mencetak match point, sementara pergerakan Chen tidak terlalu maksimal hingga An memastikan merebut medali emas.
"Meskipun saya memenangi gim pertama, lutut saya sudah terasa sakit. Untuk gim kedua, pelatih saya mengatakan kepada saya untuk tidak bergerak terlalu banyak," kata An dilansir dari Olympics.com.
"Tetapi, itu memberi saya waktu untuk pulih dari rasa sakit yang paling parah."
"Pada game ketiga, saya tahu saya bisa melakukannya dan terus menyerang lawan saya," aku An.
"Saya sangat bahagia. Butuh waktu lima tahun persiapan untuk berada di sini. Saya telah berlatih dengan nyeri lutut ini dan sekarang saya bermain dengan nyeri di lutut ini, namun semuanya terbayar pada akhirnya."
An pada Asian Games 2018, Jakarta-Palembang baru menjalani debut Asian Games dan masih berusia 16 tahun. Dia relatif tidak dikenal di kancah bulu tangkis internasional.
An bahkan gagal melewati rintangan babak pertama setelah kalah 15-21, 8-21 dari peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei (China) pada Asian Games 2018.
Tetapi kini, tunggal putri nomor 1 dunia itu semakin menanjak dengan dominasinya dalam turnamen BWF World Tour.
Medali emas Asian Games 2022 menjadi gelar ke-10 bagi An pada tahun ini.
Sebelumnya, pebulu tangkis 21 tahun itu melangkah menuju Asian Games 2022 dengan mengamankan total sembilan gelar yang mengesankan.
Gelar-gelar tersebut adalah China Open 2023, Japan Open 2023, Korea Open 2023, Singapore Open 2023, Thailand Open 2023, dan India Open 2023.
Selain itu, An juga merengkuh gelar pada Indonesia Masters 2023, Kejuaraan Dunia 2023, dan All England Open 2023 dari 13 turnamen yang dia ikuti hingga September tahun ini.
Dia juga menjadi runner-up pada Malaysia Open, German Open, dan Kejuaraan Asia 2023.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Olympics.com |
Komentar