Pram/Yere sebenarnya punya kesempatan untuk mengunci kemenangan dalam dua gim langsung seperti Ahsan/Hendra.
Pada gim pertama dan gim kedua, Juara Asia satu kali itu mampu bangkit dari kertinggalan tiga angka 17-20 untuk mencetak deuce.
Akan tetapi, hanya pada gim kedua mereka mampu menuntaskan kebangkitan untuk mencetak kemenangan gim.
Untungnya, Pram/Yere mampu melanjutkan momentum bagus mereka untuk mendominasi jalannya gim penentuan.
Adapun Chen/Liu justru goyah dengan berbagai kesalahan sendiri yang mereka lakukan hingga akhirnya margin poin terus melebar.
Pram/Yere bukannya tanpa cela. Sejumlah kesalahan sendiri juga menghalangi mereka untuk lolos lebih cepat dari babak kedua.
Meski demikian, apa yang lebih menjadi sorotan dari penampilan Pram/Yere adalah minimnya komunikasi di antara mereka.
Hampir tidak ada diskusi apa pun di antara keduanya, setidaknya pembicaraan yang dilakukan dengan saling melihat satu sama lain.
Pram dan Yere seperti saling menghindar sampai-sampai tidak ada aksi saling tos yang biasanya dilakukan pasangan ganda setiap kali selesai reli.
Hanya terlihat sesekali Yere mencoba mencairkan suasana dengan menepuk badan Pram dengan menggunakan raketnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar