Adapun timnas Italia berada di peringkat 9, bukan lagi perbandingan yang layak di atas kertas.
Akan tetapi, Spalletti menyadari satu hal yang bisa menyebabkan segala keunggulan mutlak jadi sia-sia.
Kesalahan tersebut ialah terlalu sombong dan menganggap remeh lawan.
"Kesalahan yang tak bola kami buat melawan Malta adalah menjadi arogan," ujarnya dalam jumpa pers pralaga.
"Ketika arogansi dimulai, saat itulah pertumbuhan tim berakhir."
"Kami harus meraih hasil terbaik di setiap pertandingan dan mengembangkan gaya sepak bola yang ingin dilihat para fan."
"Michele Marcolini (pelatih lawan) membuat Malta bermain bagus dan menghadapi Italia selalu menjadi motivasi yang kuat," imbuh Spalletti.
Pelatih anyar Gli Azzurri yang menggantikan peran Roberto Mancini itu menuntut pasukannya hanya fokus terhadap hasil di lapangan.
Timnas Italia sedang diguncang skandal judi ilegal yang membuat dua personel vital mereka, Sandro Tonali dan Nicolo Zaniolo, dipulangkan lebih awal karena keterlibatan dalam kasus tersebut.
| Editor | : | Beri Bagja |
| Sumber | : | Football-italia.net, UEFA.com |
