Dalam siaran pers dari Tim Humas dan Media PBSI, Aryono kembali mengatakan bahwa masalah di antara Pram dan Yere telah selesai.
"Saya sudah bicara dengan Pram/Yere, masalahnya sudah selesai dan mereka menyatakan siap untuk tampil di sini," ujar Aryono pada Senin (16/10/2023).
Performa Pram/Yere belum benar-benar stabil sejak kembali dari masa hiatus selama enam bulan akibat cedera lutut parah yang dialami Yere.
Dalam 18 turnamen individu yang dijalani tahun ini, hanya lima kali Pram/Yere mencapai babak delapan besar atau lebih dengan medali emas SEA Games menjadi satu-satunya prestasi.
Absen lama dari kompetisi membuat Pram/Yere harus merangkak dari bawah.
Tahun lalu mereka sempat mencapai peringkat 11 dunia dengan medali emas dari Kejuaraan Asia 2022 menjadi pencapaian terbesar keduanya.
Pram/Yere pun telah membuktikan bahwa mereka bisa mengalahkan pasangan-pasangan di jajaran 10 besar dunia.
Pasangan yang pernah menghuni peringkat 1 dunia ataupun menjadi juara dunia atau Olimpiade seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto hingga Lee Yang/Wang Chi-Lin pernah menjadi korban mereka.
Memperbaiki komunikasi pada akhirnya menjadi kewajiban bagi Pram/Yere jika ingin kembali menjadi momok bagi lawan-lawan yang tangguh.
Jalur yang harus dilalui Pram/Yere di Denmark Open 2023 sudah tidak mudah sejak babak pertama yang akan dihelat pada Selasa (17/10/2023) hingga Rabu (18/10/2023).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |