BOLASPORT.COM - Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, disebut telah menyelesaikan masalah di antara mereka jelang Denmark Open 2023.
Penampilan Pramudya/Yeremia saat terakhir bertanding di Arctic Open 2023 pekan lalu memang menjadi sorotan dan sayangnya bukan karena prestasi yang ditorehkan.
Publik dibuat geregetan dengan minimnya komunikasi di antara dua pemain yang tahun lalu bahu membahu memenangi Kejuaraan Asia.
Hampir tidak ada interaksi di antara keduanya. Pram dan Yere pun terlihat saling menghindar serta enggan melakukan kontak mata.
Sempat agak termaafkan karena kemenangan pada babak pertama dan kedua, Pram/Yere tak bisa mengelak dari noda besar saat terhenti di perempat final.
Disinyalir bahwa masalah di antara Pram/Yere telah tercipta sejak keberangkatan pemain untuk tur Eropa yang kedua di World Tour pada awal bulan ini.
Pada Sabtu (14/10/2023) Aryono Miranat selaku pelatih ganda putra pelatnas mengaku telah melakukan pendekatan terhadap kedua pemain melalui komunikasi verbal sebelum Arctic Open.
Akan tetapi, masih menurut Aryono, walau Pram dan Yere menyatakan bahwa masalah telah selesai, komunikasi di antara mereka tetap tidak berjalan di lapangan.
Aryono kembali berbicara dengan Pram/Yere jelang Denmark Open 2023 yang akan berlangsung pada akhir pekan ini.
Baca Juga: Pelatih Ganda Putra Tanggapi Perang Dingin Pramudya dan Yeremia di Arctic Open 2023
Dalam siaran pers dari Tim Humas dan Media PBSI, Aryono kembali mengatakan bahwa masalah di antara Pram dan Yere telah selesai.
"Saya sudah bicara dengan Pram/Yere, masalahnya sudah selesai dan mereka menyatakan siap untuk tampil di sini," ujar Aryono pada Senin (16/10/2023).
Performa Pram/Yere belum benar-benar stabil sejak kembali dari masa hiatus selama enam bulan akibat cedera lutut parah yang dialami Yere.
Dalam 18 turnamen individu yang dijalani tahun ini, hanya lima kali Pram/Yere mencapai babak delapan besar atau lebih dengan medali emas SEA Games menjadi satu-satunya prestasi.
Absen lama dari kompetisi membuat Pram/Yere harus merangkak dari bawah.
Tahun lalu mereka sempat mencapai peringkat 11 dunia dengan medali emas dari Kejuaraan Asia 2022 menjadi pencapaian terbesar keduanya.
Pram/Yere pun telah membuktikan bahwa mereka bisa mengalahkan pasangan-pasangan di jajaran 10 besar dunia.
Pasangan yang pernah menghuni peringkat 1 dunia ataupun menjadi juara dunia atau Olimpiade seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto hingga Lee Yang/Wang Chi-Lin pernah menjadi korban mereka.
Memperbaiki komunikasi pada akhirnya menjadi kewajiban bagi Pram/Yere jika ingin kembali menjadi momok bagi lawan-lawan yang tangguh.
Jalur yang harus dilalui Pram/Yere di Denmark Open 2023 sudah tidak mudah sejak babak pertama yang akan dihelat pada Selasa (17/10/2023) hingga Rabu (18/10/2023).
Di babak pertama mereka sudah harus menghadapi senior mereka sekaligus mantan ganda putra nomor satu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Apabila menang, Pram/Yere berpeluang menghadapi juara dunia satu kali, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), pada babak 16 besar.
Sedangkan di perempat final calon lawan mereka adalah unggulan kedua, Liang Wei Keng/Wang Chang (China), dan runner-up Asian Games 2022, Choi Sol-gyu/Kim Won-ho (Korea Selatan).
Aryono berharap komunikasi yang lebih baik akan berujung ke daya juang yang lebih baik dari Pram/Yere di turnamen bertaraf Super 750.
"Mudah-mudahan komunikasi mereka bisa lebih baik, daya juang juga meningkat sehingga lebih memacu untuk memenangkan pertandingan," harapnya.
Baca Juga: Daftar Unggulan Denmark Open 2023 - Kekuatan Ganda Indonesia Memudar
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar