Okuhara tak bisa menebak pukulan Gregoria. Saat juara Denmark Open satu kali itu mengira Jorji akan melakukan lob, yang muncul justru dropshot, dan begitu juga sebaliknya.
Gim pertama ditutup dengan raihan lima poin beruntun dari Gregoria yang mengubah skor dari 16-11 menjadi 21-11.
Ini menjadi keunggulan poin terbesar bagi Gregoria dalam sejarah pertemuannya dengan Okuhara yang memuat tiga laga dari media 2018-2019.
Gregoria dan Okuhara bertukar nasib karena saat Gregoria mampu bangkit dari tren buruk untuk menembus jajaran tunggal putri elite, Okuhara justru terseok-seok karena cedera.
Keunggulan Gregoria atas salah satu pemain yang belum pernah dikalahkannya itu berlanjut pada gim kedua.
Walau Okuhara sempat membalikkan keadaan pada 6-4 dari ketertinggalan 1-4, Gregoria segera meredam permainan mantan ratu bulu tangkis itu di sisa laga.
Selisih poin kembali terus bertambah seperti gim pertama. Gregoria lagi-lagi membuat Okuhara menebak arah pukulannya.
Dari skor 11-6 saat paruh gim, Gregoria mampu menambah selisih poinnya dengan Okuhara hingga mencapai 9 angka di 17-8.
Match point diraih Gregoria pada skor 20-11. Sempat kecolongan satu angka, Gregoria menutup pertandingan pada reli berikutnya.
Gregoria berpeluang menghadapi lawan dengan trofi Kejuaraan Dunia lainnya pada babak kedua dari turnamen World Tour Super 750 ini.
Adalah Pusarla Venkata Sindhu, Juara Dunia 2019, yang akan menjadi lawan Gregoria apabila bisa mengalahkan Kirsty Gilmour (Skotlandia).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar