Menghadapi wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, yang telah mengalahkan mereka sebanyak tiga kali, Fajar/Rian kewalahan hingga perlu tiga gim untuk menang.
Skornya pun sangat ketat yaitu 19-21, 21-19, 21-19. Kembar tiga!
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap perjuangan keras yang ditunjukkan para atlet di arena, keberadaan empat wakil di perempat final tentu kurang memuaskan.
Indonesia bisa berbuat lebih dengan banyaknya pemain yang diturunkan dan mereka yang punya potensi untuk bersaing di papan atas.
Soal ukuran tim, Indonesia setidaknya punya 15 wakil, baik pelatnas maupun non-pelatnas, yang bertanding secara rutin di setiap turnamennya.
Selain itu hampir semua penampil reguler pernah menyabet gelar dari turnamen BWF World Tour dengan sebagian bertengger di peringkat 10 besar dunia.
Artinya, soal potensi prestasi, Indonesia sebenarnya bisa berharap lebih dari babak perempat final yang merupakan batas antara pemain unggulan dan bukan unggulan.
Sayangnya, dalam beberapa bulan terakhir, pencapaian wakil-wakil Indonesia lebih sering berada di bawah ekspektasi.
Tidak hanya sekali banyak amunisi Indonesia yang sudah tersisih di dua babak awal yang biasanya rampung pada hari Kamis.
Jika menghitung sejak periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 dimulai pada Mei lalu, cuma empat kali ada lima wakil Indonesia atau lebih saat kompetisi memasuki babak delapan besar.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar