"Wasit bersikeras bahwa pelatih Jepang telah melanggar aturan karena berkomunikasi dengan pemainnya," erang Rexy seperti dikutip dari New Straits Times.
"Hal itu seharusnya tidak terjadi karena reli yang begitu intens dengan kedua pasangan berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan satu poin."
"Saya belum pernah mengalami hal seperti itu sebagai pemain. Namun bagi saya, itu tidak bisa diterima."
Adapun kali ini, kritik dilontarkan oleh mantan pebulu tangkis Denmark, Jim Laugesen, yang kini menjadi pundit bagi TV2.
Tak tanggung-tanggung, Laugesen menyebut Nakashima sebagai "penipu yang terkenal" karena telah berulang kali melihat aksi yang serupa.
"Sangat tidak simpatik untuk duduk di lapangan dan menjadi hakim garis bagi para pemain," sindir juara Denmark Open satu kali itu.
"Dia memiliki pengaruh langsung ke permainan, memutuskan apakah bolanya masuk atau keluar. Saya menganggapnya sebagai kecurangan."
Nakashima, yang berjasa membawa Jepang menjadi kekuatan besar di sektor ganda putri, menolak diwawancara setelah pertandingan.
Sementara Matsumoto dan Nagahara hanya sebatas mengakui bahwa mereka mendengar Nakashima berbicara saat pertandingan berjalan.
Lebih lanjut, pasangan juara dunia dua kali in membeberkan bahwa kalimat pelatih biasanya lebih soal taktik daripada mengomentari situasi tertentu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Nst.com.my, Sport.tv2.dk |