Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Denmark Open 2023 - Hobi Curang Kambuh, Pelatih Jepang Nodai Kemenangan Susah Payah Eks Ganda Putri No 1 atas Ana/Tiwi

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 22 Oktober 2023 | 10:00 WIB
Pelatih ganda putri Jepang, Kei Nakashima (kanan), dikritik karena mencuri kesempatan untuk memberi arahan kepada anak asuhnya, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, saat perempat final Denmark Open 2023 di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, 20 Oktober 2023.
YOUTUBE.COM/SPOTV ASIA
Pelatih ganda putri Jepang, Kei Nakashima (kanan), dikritik karena mencuri kesempatan untuk memberi arahan kepada anak asuhnya, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, saat perempat final Denmark Open 2023 di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, 20 Oktober 2023.

BOLASPORT.COM - Aksi tidak sportif yang ditunjukkan pelatih ganda putri Jepang, Kei Nakashima, saat Denmark Open 2023 disorot oleh media Denmark.

Kei Nakashima terlihat memberi instruksi kepada anak asuhnya saat reli sedang berlangsung.

Ini terjadi saat Nakashima mendampingi salah satu anak asuhnya, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, pada perempat final Denmark Open 2023.

Mantan ganda putri nomor satu itu menghadapi kesulitan saat ditantang pasangan muda Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

Ana/Tiwi yang tidak diunggulkan mampu mencuri gim pertama dan memaksa Matsumoto/Nagahara bertanding hingga 1 jam 23 menit lamanya.

Pertandingan yang dihelat di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, Jumat (20/10/2023), akhirnya ditutup dengan kemenangan 17-21, 21-14, 21-17 bagi Matsumoto/Nagahara.

Adapun aksi Nakashima yang tersorot terjadi pada gim ketiga.

Laws of Badminton mengatur bahwa pemain hanya bisa menerima arahan saat kok tidak sedang aktif dalam permainan sampai dengan posisi memberi atau menerima servis.

Reli yang seharusnya menghasilkan poin bagi Matsumoto/Nagahara itu pun diulang.

Baca Juga: Rekap Semifinal Denmark Open 2023 - Final Ke-3 Fikri/Bagas, China Loloskan 5 Wakil dengan 1 Gelar di Tangan

Sebagaimana diberitakan media Denmark, TV2, umpire alias wasit lapangan sampai meminta bantuan dari wasit turnamen karenanya.

"Tidak boleh memberi instruksi ketika kok dimainkan. Saya tidak mau itu terjadi di lapangan saya," keluh wasit lapangan kepada wasit turnamen.

"Pelatih Jepang melakukannya dan itu tidak adil," imbuhnya.

Sejak saat itu wasit lapangan berjaga di belakang Nakashima untuk memastikan pelanggaran tidak terjadi lagi.

Bukan kali ini saja Nakashima membuat masalah dengan aksi curi-curi kesempatan.

Pada bulan Mei lalu di perempat final Malaysia Masters 2023, legenda bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky, dibuat mencak-mencak saat mengalaminya sendiri.

Ini terjadi ketika Rexy mendampingi ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, saat menghadapi jawara Jepang lainnya, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

Pria yang menjabat sebagai direktur kepelatihan ganda Malaysia berdebat dengan wasit turnamen karena ulah Nakashima membuat laga tersendat.

Wasit lapangan sempat menghentikan reli yang sedang berjalan dengan sengit gegara Nakashima ketahuan memberi arahan kepada Fukushima/Hirota.

Padahal pertandingan sudah berlangsung terlalu lama hingga baru selesai setelah 1 jam 51 menit, hampir 2 jam, untuk kemenangan Tan/Thinaah.

"Wasit bersikeras bahwa pelatih Jepang telah melanggar aturan karena berkomunikasi dengan pemainnya," erang Rexy seperti dikutip dari New Straits Times.

"Hal itu seharusnya tidak terjadi karena reli yang begitu intens dengan kedua pasangan berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan satu poin."

"Saya belum pernah mengalami hal seperti itu sebagai pemain. Namun bagi saya, itu tidak bisa diterima."

Adapun kali ini, kritik dilontarkan oleh mantan pebulu tangkis Denmark, Jim Laugesen, yang kini menjadi pundit bagi TV2.

Tak tanggung-tanggung, Laugesen menyebut Nakashima sebagai "penipu yang terkenal" karena telah berulang kali melihat aksi yang serupa.

"Sangat tidak simpatik untuk duduk di lapangan dan menjadi hakim garis bagi para pemain," sindir juara Denmark Open satu kali itu.

"Dia memiliki pengaruh langsung ke permainan, memutuskan apakah bolanya masuk atau keluar. Saya menganggapnya sebagai kecurangan."

Nakashima, yang berjasa membawa Jepang menjadi kekuatan besar di sektor ganda putri, menolak diwawancara setelah pertandingan.

Sementara Matsumoto dan Nagahara hanya sebatas mengakui bahwa mereka mendengar Nakashima berbicara saat pertandingan berjalan.

Lebih lanjut, pasangan juara dunia dua kali in membeberkan bahwa kalimat pelatih biasanya lebih soal taktik daripada mengomentari situasi tertentu.

Adapun Ana/Tiwi lebih fokus dengan permainan mereka sendiri.

Mengenai kekalahan tipis dari Matsumoto/Nagahara, ganda putri peringkat 18 dunia ini menyesali kesalahan-kesalahan yang mereka buat.

Finalis Taipei Open 2023 itu berharap bisa lebih baik saat menghadapi situasi menang angin yang mereka alami saat gim kedua dan setelah interval gim ketiga.

Ana/Tiwi mengungguli Matsumoto/Nagahara di sisi lapangan lainnya. Pada gim ketiga pun mereka unggul 11-10 sebelum bertukar sisi untuk terakhir kalinya.

"Kami memang tidak ingin reli-reli terus mainnya, kami mau cari poin," ujar Ana dalam keterangan resmi dari PBSI.

"Hanya saja posisinya kadang kurang pas jadi pengembalian-pengembalian bolanya kurang akurat."

"Memang agak menang angin. Kami sudah mengantisipasinya tapi suka kurang kontrol tenaganya, jadi pengembalian kami seringkali melebar," ucap Tiwi menambahkan.

Ana/Tiwi mencoba mengambil sisi positif bahwa permainan mereka sudah meningkat.

"Kami merasa perkembangan kami ada kenaikan, dari cara bermain kami sudah bisa tahu mau memakai pola apa di lapangan," ujar Ana.

"Tentunya kami terus berusaha untuk lebih baik lagi."

Baca Juga: Denmark Open 2023 - Kunci Fikri/Bagas Tumbangkan Fajar/Rian, Komunikasi dan Tambah Kadar Semangat

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : Nst.com.my, Sport.tv2.dk
REKOMENDASI HARI INI

Jorge Martin di Aprilia Bisa Guncang Duet Seram Marc Marquez-Pecco Bagnaia di Ducati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136