BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, tengah mengincar gelar BWF World Tour pertama mereka yang sulit diraih pada final Denmark Open 2023 di Jsyke Bank Arena, Odense, Denmark, Minggu (22/10/2023).
Chia/Soh sudah berkali-kali terbukti menjadi pebulu tangkis nasional Malaysia yang paling andal dan konsisten.
Meski penampilan mereka konsisten, gelar BWF World Tour masih di luar jangkauan bagi pasangan ini.
Sejak dimulainya BWF World Tour pada 2018, Chia/Soh telah mencapai enam final, tetapi belum meraih gelar.
Hal ini terjadi meskipun telah mencapai tonggak sejarah yang signifikan, termasuk memenangkan medali emas SEA Games 2019, meraih perunggu Olimpiade Tokyo pada 2021, mengamankan perunggu Asian Games 2022 awal bulan ini, dan dinobatkan sebagai juara dunia 2022.
Mereka juga satu-satunya wakil Malaysia yang meraih podium pada Kejuaraan Dunia 2023 di Kopenhagen, Denmark.
Chia/Soh akan menjalani final ketujuh mereka pada turnamen BWF World Tour dengan menghadapi wakil Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Dalam perjalanan mencapai final, ganda putra terbaik Negeri Jiran tersebut mencatat kemenangan melawan juara dunia tiga kali, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).
Berbicara kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Chia/Soh mengakui ekspektasi untuk mengakhiri gelar setelah titel Juara Dunia 2022 mereka terkadang sangat membebani.
Namun, mereka telah belajar bahwa tetap konsisten dan fokus lebih penting daripada mengejar gelar BWF World Tour.
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah mengalami banyak kemajuan. Meskipun masih ada ruang untuk berkembang, kami menjadi lebih percaya diri dan konsisten," kata Chia dilansir dari News Straits Times.
"Memenangkan gelar tur dunia pertama kami akan sangat berarti bagi karier kami. Namun, kami tidak ingin tekanan itu mengalihkan perhatian kami," ucap Chia.
Baca Juga: Riadi Saputra Jadi Pembawa Bendera Indonesia pada Pembukaan Asian Para Games 2022
Soh menyampaikan perasaan rekannya dan menekankan tujuan akhir mereka yakni Olimpiade Paris 2024.
"Kami berusaha untuk tidak berkutat pada rekor masa lalu karena apapun bisa terjadi," ujar Soh.
"Yang lebih penting adalah tetap fokus dan menjaga level permainan tinggi karena perjalanan kami masih panjang," tutur Soh.
Selain Denmark Open, Chia/Soh juga pernah mencapai final India Open (Super 750), India Open (Super 1000), dan China Open (Super 1000) musim ini.
Di sisi lain bagi Fikri/Bagas, ini merupakan final ketiga mereka tahun ini setelah Orleans Masters 2023 dan Thailand Open 2023.
Namun, pasangan berakronim BaKri ini harus puas menjadi runner-up. Terakhir kali Fikri/Bagas meraih gelar pada All England Open 2022 yang juga menjadi titel perdana mereka sebagai partner.
"Kuncinya tetap ada pada komunikasi kami. Kami saling percaya, saling support, yakin dengan kemampuan kami," kata Fikri dalam siaran resmi PBSI.
"Setelah kalah pada babak pertama Arctic Open 2023, kami latihan saja seperti biasa, tetapi memang ada semangat yang ditambah untuk turnamen kali ini," aku Fikri.
"Momentum bagus kami dari Kejuaraan Dunia dan China Open ingin kami teruskan. Dan alhamdulillah bisa ke final sekarang."
"Lawan Aaron/Soh atau Kim/Anders sama saja buat kami. Tidak ada yang lebih mudah jadi semoga kami bisa menampilkan yang maksimal seperti yang kami lakukan dari babak pertama sampai hari ini," ucap Fikri.
Sementara itu, Bagas mengatakan bahwa dia menerapkan pola permainan yang sama seperti pada laga perempat final.
"Kami tidak mau terbawa pola lawan. Kami fokus bagaimana tetap bermain dengan yang kami mau. Kami juga bisa mengantisipasi apa yang Fajar/Rian mau lakukan hari ini," ucap Bagas.
Sementara itu rekan senegaranya, Lee Zii Jia, melaju ke final tunggal putra setelah menang dominan 21-15, 21-17 atas Lee Cheuk Yiu (Hong Kong)
Pemain independen Malaysia itu akan menghadapi Weng Hong Yang (China) pada final hari ini.
Sementara itu, China meloloskan wakil paling banyak ke final.
Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong masih menunjukkan tajinya sebagai ganda campuran nomor satu dunia seusai menundukkan Juara Dunia 2023, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan).
Baca Juga: Nasib Indonesia Lebih Ngenes dari Malaysia, China Kuasai Final Denmark Open 2023
Hasil ini membuat Negeri Ginseng tak memiliki wakil pada final.
China sudah dipastikan mengunci gelar ganda campuran setelah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping menyusul Zheng/Huang ke babak final setelah menyingkirkan Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark).
Dari nomor ganda putri, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) belum terbendung.
Pada babak final, Chen/Jia akan bentrok dengan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) yang baru tiga kali menang atas Chen/Jia dalam 13 pertemuan.
Adapun tunggal putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei (China) memenangi derbi atas Han Yue.
Pada babak final Chen akan menjumpai peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Carolina Marin (Spanyol) yang membungkam Pusarla Venkata Sindhu (India) pada semifinal.
Pertemuan terakhir antara kedua pemain terjadi pada final Indonesia Open 2023.
Marin menjadi satu-satunya wakil Eropa yang tersisa pada laga puncak. Dia tertinggal 3-4 dalam rekor pertemuan dengan Chen.
Total ada lima wakil Negeri Tirai Bambu pada empat sektor menguasai slot final Denmark Open 2023.
Jika, tiga wakil mereka meraih kemenangan, China akan berpesta gelar setelah sebelumnya sukses mengamankan tiga medali emas dari nomor perorangan Asian Games 2022, Hangzhou pada awal Oktober.
Rangkaian final Denmark Open 2023 di Jsyke Bank Arena, Odense, Denmark, Minggu (22/10/2023), mulai pukul 17.00 WIB akan dibuka dengan pertandingan ganda putri dan ditutup dengan laga tunggal putra.
Laga ganda putra dijadwalkan pada partai keempat.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar