Fikri/Bagas juga belum naik podium kampiun lagi setelah All England Open 2022. Sebelumnya, mereka menembus final Orleans Masters 2023 dan Thailand Open 2023 dan menjadi finalis.
"Beban dan tekanan sebenarnya tidak ada karena dengan masuk final saja, mainnya sudah lepas dan tenang," kata Fikri.
"Tapi tadi itu memang pikirannya di lapangan. Servis mereka terutama Aaron (Chia) sangat sulit diantisipasi karena melintir, dari situ kami tertekan terus."
"Kami juga kurang yakin sama pertahanan kami hari ini lalu terbawa pola permainan mereka," aku Fikri.
Fikri mengaku cukup puas dengan penampilan dia dan Bagas dari babak pertama sampai semifinal.
"Namun, kami kurang puas dengan hasil dan penampilan pada final. Kami sedikit kecewa karena tidak bisa memberikan perlawanan yang maksimal," ujar Fikri.
Sementara itu, bagi Chia/Soh kemenangan ini membuat mereka akhirnya merasakan gelar juara BWF World Tour/Super Series pertama mereka sejak berpasangan pada 2017 pada final ketujuh sebagai tandem.
Sejak dimulainya BWF World Tour pada 2018, Chia/Soh telah mencapai enam final, tetapi belum meraih gelar.
Hal ini terjadi meskipun telah mencapai tonggak sejarah yang signifikan.
Gelar-gelar ini termasuk memenangkan medali emas SEA Games 2019, meraih perunggu Olimpiade Tokyo pada 2021, perunggu Asian Games 2022 awal bulan ini, dan dinobatkan sebagai juara dunia 2022.
Mereka juga satu-satunya wakil Malaysia yang meraih podium pada Kejuaraan Dunia 2023 di Kopenhagen, Denmark.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar