"Saya banyak berlatih setelah perjalanan ke China dan Hong Kong, mungkin merasakan sedikit nyeri pada hamstring," kata Axelsen.
"Namun saya mulai sering merasakan nyeri pada otot tersebut. Lalu saya pikir saya hanya akan akan beristirahat sebentar dan kemudian bisa siap lagi, tapi ternyata yang ini agak berbeda."
"Saya mengalami hari-hari yang baik tetapi juga ada yang kurang baik, jelas ini membuat frustrasi," katanya.
Sementara itu, komentator bulu tangkis senior dari Denmark, Jim Laugesen mengkritisi sistem peraturan BWF untuk pemeringkatan menuju BWF World Tour Finals 2023.
Di mana pemeringkatan itu berdasarkan partisipasi pemain pada setiap turnamen World Tour dari level Super 300 sampai Super 1000.
Hanya delapan pemain terbaik dari setiap nomor yang bisa mengikuti turnamen penutup musim itu.
Tetapi pada akhirnya sistem ini membuat para pemain yang lebih 'rajin' ikut turnamen meski tidak pernah juara, menjadi lebih banyak mengumpulkan poin dan bisa lolos ke World Tour Finals.
Menurut Laugesen, harusnya BWF hanya menggunakan turnamen level tinggi sebagai tolok ukurnya.
"Menurut saya itu gila. Saya tahu sulit membuat sistem seperti itu, akan selalu ada masalah, tapi jujur saja menurut saya ini cukup gila," kata Jim Laugesen.
"Pemain yang terbaik layak ke World Tour Finals, dan pemain terbaik adalah mereka yang memenangi turnamen Super 1000."'
"Saya tidak setuju kalau pemain (yang sudah menang) harus berdiri di sana bersama pemain-pemain lain yang bahkan belum pernah memenanginya, lalu masih harus ambil risiko (ikut turnamen banyak)."
"Seperti yang dikatakan Viktor, bagaimanapun itu aturannya, kemudian Anda berakhir dalam situasi di mana para pemain dipaksa untuk tetap bermain bahkan jika mereka dalam keadaan cedera," ketusnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar