Hal-hal tersebut menjadi noda dan sebuah antiklimaks yang ditunjukkan Fikri/Bagas sepanjang turnamen ini.
"Fikri/Bagas sudah cukup baik bisa masuk final Denmark Open Super 750 tapi bukan yang terbaik," kata Aryono melalui siaran PBSI.
"Penampilan di final masih terlihat seperti kurang percaya diri, banyak pukulan yang ragu-ragu, banyak melakukan kesalahan sendiri."
"Jadi antiklimaks dengan partai dari babak pertama sampai semifinal kemarin yang bisa bermain sangat baik dan penuh percaya diri," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aryono juga memuji permainan solid Chia/Soh terutama saat duel-duel neting yang merepotkan Fikri/Bagas.
Dari laga final ini, Aryono berharap Fikri/Bagas bisa belajar banyak agar meraih hasil optimal di turnamen selanjutnya.
"Tapi di samping itu pasangan Malaysia pun bermain baik terutama permainan depan net-nya jadi posisi Bagas/Fikri selalu tertekan," kata Aryono.
"Ke depan harus tampil lebih baik lagi, lebih percaya diri lagi, jadikan pengalaman untuk pertandingan ke depan," imbuhnya.
Tak hanya soal performa Fikri/Bagas, Aryono juga mengevaluasi keseluruhan ganda putra Indonesia yang tampil di Denmark Open 2023.
Aryono menilai para pemain ganda putra masih kurang maksimal dari segi fokus, reli dan kurang konsisten dalam menerapkan pola permainan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar