BOLASPORT.COM - Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, mendapatkan evaluasi usai meraih hasil minor di final Denmark Open 2023.
Tim Merah-putih harus kembali gagal meraih satu gelar pun pada turnamen Denmark Open 2023 yang usai pada akhir pekan kemarin, Minggu (22/10/2023).
Di final, Indonesia sejatinya memiliki satu-satunya harapan melalui Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di ganda putra.
Partai puncak turnamen BWF Super 750 tersebut dijalani Fikri/Bagas dengan berjumpa pasangan Malaysia yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Tampil di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, ganda putra peringkat ke-14 dunia tersebut tumbang melalui straight game 13-21, 17-21 dalam 33 menit.
Kekalahan ini membuat Fikri/Bagas belum pernah sekalipun mampu mengalahkan Chia/Soh dalam empat pertemuan yang sudah tercipta.
Evaluasi pun diungkapkan oleh Aryono Miranat selaku pelatih kepada ganda putra Indonesia menyusul kegagalan Fikri/Bagas.
Menurutnya, juara All England Open 2022 itu sudah tampil bagus dengan berhasil melangkah hingga babak final Denmark Open 2023.
Kendati demikian, masih ada beberapa catatan yang harus dicermati seperti kurang percaya diri, ragu-ragu hingga sering membuat kesalahan sendiri.
Hal-hal tersebut menjadi noda dan sebuah antiklimaks yang ditunjukkan Fikri/Bagas sepanjang turnamen ini.
"Fikri/Bagas sudah cukup baik bisa masuk final Denmark Open Super 750 tapi bukan yang terbaik," kata Aryono melalui siaran PBSI.
"Penampilan di final masih terlihat seperti kurang percaya diri, banyak pukulan yang ragu-ragu, banyak melakukan kesalahan sendiri."
"Jadi antiklimaks dengan partai dari babak pertama sampai semifinal kemarin yang bisa bermain sangat baik dan penuh percaya diri," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aryono juga memuji permainan solid Chia/Soh terutama saat duel-duel neting yang merepotkan Fikri/Bagas.
Dari laga final ini, Aryono berharap Fikri/Bagas bisa belajar banyak agar meraih hasil optimal di turnamen selanjutnya.
"Tapi di samping itu pasangan Malaysia pun bermain baik terutama permainan depan net-nya jadi posisi Bagas/Fikri selalu tertekan," kata Aryono.
"Ke depan harus tampil lebih baik lagi, lebih percaya diri lagi, jadikan pengalaman untuk pertandingan ke depan," imbuhnya.
Tak hanya soal performa Fikri/Bagas, Aryono juga mengevaluasi keseluruhan ganda putra Indonesia yang tampil di Denmark Open 2023.
Aryono menilai para pemain ganda putra masih kurang maksimal dari segi fokus, reli dan kurang konsisten dalam menerapkan pola permainan.
"Evaluasi ganda putra secara umum masih kurang maksimal, kurang fokus dalam permainan bola-bola reli dan kurang konsisten dalam permainan," ucap Aryono.
"Terlalu mudah kehilangan poin, terutama saat sedang unggul, tidak dapat mempertahankan posisi dan fighting spirit juga perlu lebih lagi terutama dalam poin-poin ketat," imbuhnya.
Masalah yang diungkapkan Aryono tersebut secara garis besar tidak jauh berbeda dari sebelumnya.
Riony Mainnaky selaku Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres PBSI) sempat memberikan penilaian yang relatif sama.
Mentalitas bertarung pemain Indonesia sempat disorot saat gagal di Kejuaraan Dunia 2023 dan Asian Games 2022.
"Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan," kata Rionny saat itu.
"Ini bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Keterampilannya tidak muncul. Juga kelincahan dan pergerakan terasa lambat," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar