Akan tetapi, betapa kagetnya Fajar/Rian karena ketika hendak melakukan servis mereka diminta untuk memberi bola ke lawan.
Fajar/Rian bingung, lawannya juga bingung. Namun, umpire tetap kekeh dengan menyatakan poin jatuh ke tangan pasangan Denmark.
FajRi sempat mencoba untuk memberi argumen, mulai dari meminta penjelasan dari hakim servis sampai mengangkat raket.
Setelah itu, wasit turnamen masuk ke lapangan untuk berdiskusi dengan umpire yang sayangnya tidak terdengar karena umpire menutup microfon di tubuhnya.
Kepala pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, kemudian memberikan pembelaan dengan berbicara kepada wasit turnamen yang keluar lapangan sambil garuk-garuk kepala.
Apes, tidak ada perubahan apapun. Poin yang tidak jelas itu tetap jatuh ke tangan wakil Denmark sehingga skor berubah menjadi 7-5.
Komentator resmi untuk BWF, Gillian Clark, yang juga bingung, lantas melempar kemungkinan bahwa terjadi double hit.
Sayangnya, tidak cukup bukti bahwa return serve dari Fajar dua kali mengenai kok. Clark sendiri tidak yakin dengan itu.
Sementara dugaan lain adalah umpire mengira kok menyentuh raket Fajar atau Rian karena berkata fault tepat sebelum bola keluar.
Penjelasan ini lebih tidak masuk akal karena raket Fajar maupun Rian sama sekali tidak kena kok karena sudah menebak bola akan keluar.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar