"Pastinya pertarungan ini tidak diatur. Francis adalah petarung yang luar biasa, seorang pemukul yang kuat dan hebat," ujar Fury, dikutip dari TNT Sports via BBC.
"Dia pria yang canggung dengan pukulan yang hebat dan saya menghormatinya. Dia tidak maju ke depan, tetapi berdiri di belakang dan menunggu."
Fury sempat dituding meremehkan pertarungan dengan Ngannou karena meneken kontrak pertarungan yang hanya berjarak dua bulan.
Setelah menghadapi Ngannou, Fury direncanakan bertanding dengan Oleksandr Usyk untuk gelar juara sejati pada 23 Desember nanti.
Soal kemenangan tipis yang didapatkannya, Fury enggan berkomentar lebih jauh. Baginya, itulah hasil pertandingannya.
"Anda bisa melihat sendiri, ring rust (kemampuan yang menurun karena lama tidak bertarung, red)," tukas Fury.
"Tadi adalah pertarungan yang adil untuk Francis. Dia membuat kepala saya terluka di sini. Itu pertandingan yang bagus."
Adapun Ngannou, kepuasan besar tetap dirasakannya kendati hasil pertandingan belum memihaknya kali ini.
"Saya mungkin terluka, tetapi saya bisa menggigit. Saya siap untuk bertarung kapan pun. Kita bisa melakukannya lagi dan saya yakin saya akan menjadi lebih baik," katanya.
"Ini adalah pertarungan tinju pertama saya. Saya tidak menjadikannya alasan. Awalnya, saya gugup, ini olahraga baru buat saya. Sekarang saya tahu saya bisa."
Seperti halnya Fury, Ngannou juga sudah lama tidak bertanding. Duel terakhirnya di UFC bahkan terjadi pada Januari tahun lalu.
"Saya datang setelah pemulihan yang sangat panjang pasca-cedera. Kamp latihan saya berlangsung tiga bulan. Saya berusaha keras dan memberikan yang terbaik."
"Saya akan kembali besama tim untuk melihat apa yang bisa ditingkatkan. Saya sudah merasakan hawanya, dan siap untuk mengambil alih."
Baca Juga: Berguru ke Mike Tyson, Juara UFC Siap Jadi Mimpi Buruk Tyson Fury
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar