Salah satu manuver krusial dilakukan Martin dengan menutup jalan Bagnaia yang nyaris menyalip dua pembalap sekaligus di tikungan terakhir dan jelang lap terakhir.
"Itu benar-benar akhir pekan yang luar biasa. Dia memenangi pole position, rekor sirkuit, sprint dan balapan utama," ucap Gino Borsoi bangga, dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Setelah hasil kurang beruntung di Australia, tim kami berusaha tidak membuat kesalahan dan kami melakukan semua yang kami bisa."
"Kami benar-benar lebih dari sekadar bahagia, jangan lupa ada Pecco (Bagnaia) di sana (bersaing dengan Martin), dia kuat dan dia pun menunjukkannya kali ini."
Hasil sempurna di Thailand menghidupkan kembali kans Martin untuk merebut gelar juara.
Pembalap yang sempat berlatih bersama Jorge Lorenzo itu memangkas jarak poin dengan Bagnaia selaku pemuncak klasemen sementara dari 27 poin menjadi 13 poin.
Dengan jarak poin yang tipis dan sisa tiga seri balap musim ini, peluang Martin untuk mencetak sejarah sebagai pembalap tim satelit pertama yang menjadi juara jelas terbuka.
Sejak era MotoGP, semua gelar juara dunia direbut oleh pembalap tim pabrikan.
"Ini akan menjadi pertarungan sengit, saya harap, sampai akhir karena kalau bisa bertahan sampai Valencia (seri pamungkas), artinya kami melakukan pekerjaan yang bagus," tandasnya.
Borsoi pun menyindir pihak-pihak yang masih meragukan kapasitas Martin sebagai penantang gelar juara dunia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar