BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Enea Bastianini masih terseok-seok menjalani musim pertamanya sebagai pembalap tim pabrikan jelang akhir musim MotoGP 2023.
Bastianini berubah menjadi pembalap pesakitan saat dipercaya menggunakan motor Desmosedici GP23 atau yang teranyar.
Pada MotoGP Thailand 2023 akhir pekan kemarin, dia bahkan harus memulai balapan dari posisi paling buncit di urutan ke-21.
Meskipun hasil lebih baik didapat pada dua balapan dengan finis ke-13 pada sprint dan balapan utama.
Akan tetapi pencapaian itu bukan sesuatu yang diharapkan ketika Ducati mendatangkan Bastianini.
Pada musim lalu, Bastianini bahkan menggila dengan finis di peringkat ketiga pada akhir klasemen MotoGP 2022.
Bastianini melejit dengan catatan empat kemenangan ketika mengendarai Desmosedici GP21.
Baca Juga: Jadwal Tes Pramusim MotoGP 2024 - Bertambah 1 Hari, Menanti Kiprah Marc Marquez dengan Motor Ducati
Juara dunia Moto2 2020 itu bahkan berani memberikan teror untuk rekan setimnya, Francesco Bagnaia.
Petaka bermula saat Bastianini mengalami kecelakaan dengan Luca Marini (Mooney VR46) pada sprint MotoGP Portugal di awal musim.
Insiden itu membuat Bastinini mengalami cedera dan absen dalam beberapa seri.
Setelah kembali, masalah datang saat Bastianini berubah menjadi pembalap yang sulit menyalip.
"Hal tersulit bagi saya saat ini adalah menyalip. Saya berada di urutan terakhir selama beberapa lap. Sulit bagi saya untuk menyalip," ucap Bastianini dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Tapi ketika saya memiliki jarak dengan pembalap lain, kecepatan saya bagus," kata pembalap berusia 25 tahun asal Rimini ini.
"Secara umum, perasaan di atas motor lebih baik, tidak terlalu tidak stabil dan saya juga memiliki cengkeraman yang lebih baik," ujarnya.
Posisi ke-13 tentu saja bukan hasil yang diharapkan, namun ia tetap mengambil sisi positifnya.
"Saya senang karena saya lebih memahami di mana saya harus meningkatkan dan melakukan sesuatu yang berbeda dengan motor. Itu adalah hal yang bagus," ujar Bastianini.
"Saya pikir sekarang saya bisa menjelaskan dengan lebih baik kepada tim apa yang saya butuhkan," ucap Bestia.
Baca Juga: Ducati Sebut Marc Marquez Jadi Agen Bebas pada 2025, MotoGP Kembali Tunggu Keputusan Besar
Selain itu, Bastianini juga mengalami kesulitan dalam pengereman, hal yang justru sebuah keunggulan bagi Bagnaia.
"Masalahnya adalah saya kesulitan menghentikan motor dengan rem di tikungan terakhir (Sirkuit Chang)," tuturnya.
"Saya mencoba menyesuaikan gaya saya sedikit pada paruh kedua balapan dan lebih banyak menggunakan rem belakang."
"Pada akhirnya saya lebih cepat dan saya juga bisa mengendalikan slide di roda belakang dengan lebih baik."
"Jika masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan cara lain, saya harus meningkatkan gaya berkendara saya di balapan berikutnya."
"Ini lebih menuntut fisik, juga karena saya tidak menggunakan rem jempol. Kita lihat saja nanti apakah kami masih akan mencobanya," ujar Bastianini.
Bastianini saat ini berada di peringkat ke-19 klasemen sementara dengan mengoleksi 45 poin.
Baca Juga: Dani Pedrosa Kena Efek Kejut Sikap Honda Mendadak Berbeda Karena Marc Marquez
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar