Keran angka di papan skor lawan begitu deras mengucur hingga Praveen/Melati sudah tertinggal lima angka di 2-7.
Sempat mendekatkan jarak poin menjadi dua angka di 6-8, rotasi Praveen/Melati agak kacau.
Dalam posisi bertahan, Praveen maupun Melati sering lupa untuk memposisikan diri secara sejajar, sehingga kecolongan ketika lawan mengincar space kosong yang tak terjangkau.
Smes bertubi-tubi sudah dilakukan Praveen tetapi jarang berhasil menembus pertahanan lawan.
Apa yang terjadi justru tekanan dari Praveen/Melati membuka celah untuk diserang balik dan diikuti unforced error.
Saat sedang berusaha menyusul, kesalahn sepele kembali dilakukan mantan ganda campuran nomor satu Indonesia, terutama dari situasi servis.
Praveen/Melati mendapat pengembalian yang kurang nyaman untuk melancarkan serangan. Alhasil, mereka terus tertekan hingga ketinggalan 9-15.
Sempat datang momentum bagi Praveen/Melati untuk membalikkan keadaan ketika mereka mendekat pada kedudukan 13-15.
Sayangnya lagi-lagi kesalahan sendiri berupa pukulan melebar menjadi biang kerok reli-reli mereka berujung merana.
Praveen/Melati kembali hilang momentum dan ritme permainan mereka sampai tertinggal 13-18.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar