"(Kartu kuning) di menit akhir itu emosi, kami tidak buat pelanggaran yang keras, ini bukan kartu kuning karena individu, tapi untuk menjaga tim, itu kartu kuning yang berbeda ketika frustasi, kartu kuning untuk mencegah terjadi (peluang), saya kasih tahu mereka."
"Kalau tim kuat kami akan bangkit di babak akhir, kami bisa lihat berjuang satu sama lain, dengan 10 pemain (sebelum Egy Maulana diusir wasit pada menit ke-90+4) kami ciptakan peluang besar," ujar mantan pelatih Galatasaray tersebut.
Dia menambahkan, sejatinya Dewa United mempunyai peluang untuk bisa mencuri poin dari kandang Arema FC.
Hasil kontra Arema FC menjadi kekalahan beruntun bagi Dewa United.
Sebelumnya, Dewa United takluk 3-1 dari Borneo FC Samarinda.
Kini Dewa United yang mengoleksi 24 poin berada di urutan kedelapan klasemen.
Baca Juga: Dapat Tawaran Naik Gaji Dua Kali Lipat, Shayne Pattynama Hampir Dipastikan Hengkang dari Viking FK
"Minggu lalu kami kalah (3-1) lawan Borneo, menang (1-4) lawan Madura, Madura terorganisasi, Borneo lebih bagus," ucap Jan Olde Riekerink.
"Saya pikir di pertandingan ini kami bisa menang."
"Pelan-pelan kami dapat peluang, kami terorganisasi karena mereka punya striker bagus, setelah kartu merah kami atur lagi," sambung pelatih berusia 60 tahun tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar