Situasi masih sama pada gim kedua. Dejan/Gloria, yang di atas kertas lebih difavoritkan karena status unggulan kedelapan, lebih banyak bertahan dan menunggu kesempatan.
Pertahanan Dejan/Gloria untungnya cukup baik sehingga skor tetap rapat. Peluang pun terbuka pada poin-poin tua saat permainan lawan menjadi goyah.
Sejumlah kesalahan sendiri dari Tang/Tse memberi angin kepada Dejan/Gloria untuk memaksakan rubber game berkat kemenangan yang diraih melalui adu setting.
Sayangnya, gim penentuan belum memihak kepada pemenang medali perunggu Kejuaraan Asia 2023 tersebut.
Dejan/Gloria mengalami kesulitan lagi dalam membongkar permainan sosok yang punya sejarah rivalitas saling mengalahkan dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada 2016-2017.
Dua kali Dejan/Gloria tertinggal lima angka atau lebih. Utang delapan poin harus mereka hadapi saat Tang/Tse mencetak match point di skor 12-20.
Dejan/Gloria hanya bisa membalas satu kali sebelum Tang/Tse memastikan kemenangan.
Ini menjadi kemenangan pertama Tang/Tse atas Dejan/Gloria setelah selalu kalah dalam dua pertemuan sebelumnya.
Di bawah asuhan pelatih asal Indonesia yaitu Flandy Limpele sejak Maret lalu, Tang/Tse kembali ke tren positif setelah sempat terpuruk.
Mereka berpeluang untuk mencapai dua babak final secara back-to-back setelah pekan lalu menjadi runner-up French Open 2023.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar