Kontroversi lainnya muncul ketika bintang tenis dunia, Novak Djokovic, didaulat untuk memberikan piala Ballon d'Or Femeni kepada Aitana Bonmati.
Kehadiran pria asal Serbia itu memicu kehebohan karena dirinya pernah menolak gagasan kesetaraan gaji dalam olahraganya.
Beberapa hari setelah acara selesai, UEFA mengumumkan bakal ikut berpastisipasi dalam Ballon d'Or mulai 2024.
Otoritas tertinggi sepak bola Eropa siap berkolaborasi dengan Groupe Amaury selaku penyelenggara penghargaan.
“UEFA akan menyumbangkan keahlian sepak bolanya, memasarkan hak komersial global, dan menyelenggarakan pesta penghargaan tahunan," bunyi pernyataan dari UEFA.
"Bersama-sama, UEFA dan Groupe Amaury bertujuan untuk meningkatkan status dan jangkauan global dari penghargaan tersebut sambil memupuk rasa persatuan dan kolaborasi dalam komunitas sepak bola," lanjut pengumuman mereka.
Setelah pengumuman keterlibatan UEFA, format Ballon d'Or dipastikan berubah.
Salah satu perubahan adalah penambahan penghargaan bagi pelatih terbaik tim putra dan putri.
Namun, belum ada rencana untuk penghargaan kiper wanita.
Ini bukan kali pertama Ballon d'Or bermitra bareng badan sepak bola besar.
Selama enam musim sejak 2010, penghargaan individu paling prestisius tersebut berkolaborasi dengan FIFA.
Upacara pun diadakan di kota asal badan sepak bola dunia, Zurich.
Kedua kubu 'cerai' pada 2016 dan FIFA membentuk penghargaan sendiri bernama The Best FIFA Football Awards.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailystar.co.uk |
Komentar