"Itulah mengapa, misalnya, Honda memiliki filosofi, yaitu selalu tenaga kuda, kecepatan tertinggi maksimum, tenaga."
"Meskipun saat ini mereka tidak mencapainya dan Ducati lebih unggul," ujar Pedrosa kepada DAZN dikutip Motosan.
Ya, Pedrosa mengakuinya bahwa Honda memiliki filosofi yang sama sejak dahulu.
Di mana tim berlogo sayap tunggal itu ingin memiliki motor yang cepat.
"Filosofinya selalu: 'kami (Honda) memberikan Anda motor semaksimal mungkin dan Anda yang mengaturnya'," kata Pedrosa.
"Saya ingat bahwa saya selalu meminta kepada mereka bahwa saya tidak membutuhkan lebih banyak tenaga. Tetapi agar motornya lebih tenang, memiliki cengkeraman yang lebih baik, dan dapat berbelok lebih banyak."
"Tetapi mereka selalu memberikan lebih banyak tenaga kepada saya," ucap Pedrosa yang saat ini bertugas sebagai pembalap penguji RED Bull KTM itu.
Baca Juga: Uang Tidak Akan Cukup untuk Pertahankan Fabio Quartararo di Yamaha
Maka dari itu, tak heran bagi Pedrosa melihat Marquez akhirnya menyerah dengan proyek yang dijanjikan Honda.
Pada akhirnya, pembalap yang dipaksa bekerja keras sendiri untuk menjinakkan motornya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar