Alwi pun sedikit menceritakan apa yang terjadi pada gim kedua hingga lawan sempat mampu membalikkan keadaan.
"Di pertandingan tadi, saya lebih memegang kendali permainan di gim pertama. Saya tidak membiarkan lawan mengembangkan pola yang dia inginkan," papar Alwi.
"Di gim kedua, lawan coba berbalik menekan saya, terutama setelah interval dia lebih berani di permainan setengah ke depannya (dekat area net)."
"Saya kecolongan dari itu, dan beberapa kali melakukan kesalahan-kesalahan sendiri," jelas dia.
Pada gim ketiga, Alwi tidak terseret permainan lawan dan meredamnya dengan mengarahkan setiap pengembalian bola agar jauh dari jangkauan.
"Dia adalah juara dunia junior 2022 lalu, mempunyai skill yang bagus dan unik terutama di pukulan pertama juga keduanya. Itu yang sangat saya antisipasi," kata Alwi.
"Di gim ketiga, saya fokus lagi dan mengembalikan performa seperti di gim pertama. Saya berhasil membuat lawan tidak nyaman dengan terus berlari."
"Dari sana saya banyak mendapat poin," ucap Alwi.
Pada babak 32 besar Korea Masters 2023, tantangan lebih berat telah menanti Alwi Farhan.
Sebab dia akan langsung bertemu unggulan ketujuh, Koki Watanabe, dari Jepang.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar