"Saya lihat Lucas Alexander aksinya lebih banyak di standup fighting. Saya percaya pada tim, pada pelatih dan terus berlatih."
"Kalau stand up fighting saya percaya diri, karena saya basic-nya di stand up fighting," tutur pria asal Simalungun, Sumatra Utara itu..
Ya, Jeka yang dikenal dengan tendangan maut itu sangat percaya diri meladeni lawannya dalam beradu pukulan dan tendangan.
Dalam wawancara dengan Sherdog, Alexander memulai kiprahnya di olahraga bela diri dengan berlatih kickboxing semasa remaja.
Sebagaimana petarung asal Brasil pada umumnya, Alexander kemudian mempelajari jiujitsu untuk memahami teknik grappling dan gulat.
Alexander merupakan pemegang sabuk hitam jiu-jitsu seperti dilansir dari CagesidePress.com, kendati pertarungan berdiri masih menjadi ciri khasnya.
Tentunya, pengalaman dalam grappling yang dimiliki Alexander tetap menjadi nilai tambah.
Bukan tidak mungkin, Jeka menjadi petarung pertama yang dibanting oleh Alexander di UFC demi memaksimalkan keunggulannya.
Jeka sendiri menunjukkan kelemahannya dalam pertarungan lantai ketika kalah TKO dari Anshul Jubli dalam final Road to UFC.
Baca Juga: Rekap Hasil UFC Sao Paulo - Si Raja KO Ditenggelamkan Lawan, Rekor Sempurna Tukang Kuncian Kandas
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar