BOLASPORT.COM - Petarung UFC Indonesia, Jeka Saragih segera menjalani debutnya di panggung internasional dalam hajatan UFC Vegas 82.
Jeka Saragih akan menghadapi petarung asal Brasil, Lucas Alexander, sebagai ujian pertamanya di panggung oktagon.
Keduanya akan mengisi kartu awal UFC Vegas 82 yang dihelat di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (19/11/2023) waktu Indonesia.
Alexander juga merupakan petarung anyar yang mendapatkan kontrak dari UFC.
Petarung berjuluk The Lion tersebut baru menjalani debutnya pada Oktober tahun lalu dan sudah bertanding dua kali.
Hasilnya, Alexander mengemas satu kemenangan lewat keputusan angka mutlak dan satu kekalahan lewat submission.
Adapun Jeka tak silau melihat calon lawan yang sedikit lebih berpengalaman.
Atlet berusia 28 tahun itu mengaku sudah sepenuhnya siap menyambut laga perdananya di organisasi MMA paling bergengsi di dunia itu.
"Saya yakin akan bisa hadapi dia nanti," kata Jeka Saragih kepada Kompas.com, seperti dikutip BolaSport.com.
Baca Juga: Sama-sama di Puncak Kengerian, Charles Oliveira Tak Gentar Islam Makhachev yang Makin Tangguh
"Saya lihat Lucas Alexander aksinya lebih banyak di standup fighting. Saya percaya pada tim, pada pelatih dan terus berlatih."
"Kalau stand up fighting saya percaya diri, karena saya basic-nya di stand up fighting," tutur pria asal Simalungun, Sumatra Utara itu..
Ya, Jeka yang dikenal dengan tendangan maut itu sangat percaya diri meladeni lawannya dalam beradu pukulan dan tendangan.
Dalam wawancara dengan Sherdog, Alexander memulai kiprahnya di olahraga bela diri dengan berlatih kickboxing semasa remaja.
Sebagaimana petarung asal Brasil pada umumnya, Alexander kemudian mempelajari jiujitsu untuk memahami teknik grappling dan gulat.
Alexander merupakan pemegang sabuk hitam jiu-jitsu seperti dilansir dari CagesidePress.com, kendati pertarungan berdiri masih menjadi ciri khasnya.
Tentunya, pengalaman dalam grappling yang dimiliki Alexander tetap menjadi nilai tambah.
Bukan tidak mungkin, Jeka menjadi petarung pertama yang dibanting oleh Alexander di UFC demi memaksimalkan keunggulannya.
Jeka sendiri menunjukkan kelemahannya dalam pertarungan lantai ketika kalah TKO dari Anshul Jubli dalam final Road to UFC.
Baca Juga: Rekap Hasil UFC Sao Paulo - Si Raja KO Ditenggelamkan Lawan, Rekor Sempurna Tukang Kuncian Kandas
Satu hal lain yang patut diwaspadai adalah bagaimana Alexander memiliki keunggulan dalam postur dan jangkuan atas Jeka.
Dia memiliki tinggi badan 180cm dan jangkaun 185cm, sedangkan Jeka dengan tinggi badan 172cm dan jangkauan 175cm.
Untungnya, Jeka telah menambah perbekalannya. Dia percaya diri bisa keluar dari tekanan lawan jika memaksanya bermain di bawah.
"Jika harus bermain di bawah, saya siap juga. Siap bukan untuk masuk ke permainan bawah, tetapi untuk keluar dari cengkeraman dan main pukul-pukulan lagi," kata Jeka.
"Ketika masuk di ground kita harus cepat-cepat keluar dan kembali ke stand up fighting.".
"Pasti kita percaya diri, karena kalau kita bisa bawa dia ke permainan kita, otomatis permainan itu bisa kita dikte."
"Kita arahkan lawannya. Sebaliknya, jika terbawa permainan lawan kita harus pelajari dan menghindari," tuturnya menjelaskan.
Baca Juga: 2 Kali Calon Lawan Mundur, Jeka Saragih Dapat Musuh yang Sedang Haus Mangsa
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar