Lagi dan lagi sisi backhand lawan menjadi titik kelemahannya, hal itu semakin dieksploitasi Alwi hingga ia mempertipis ketertinggalan menjadi 7-9.
Sayangnya setelah interval, Alwi makin ditekan dan momentumnya hilang. Jarak skor terlalu jauh hingga 10-16, membuatnya sulit mengejar hingga menyerahkan gim kedua dengan skor 13-21.
Pada gim ketiga, lagi-lagi start Alwi kurang bagus setelah ia tertinggal 0-4.
Banyak kesalahan sendiri yang dilakukan akibat terlalu grusa-grusu dalam melakukan antisipasi pengembalian lawan.
Nettingnya sering menyangkut di net setelah ia melakukan smes keras, kesalahan demikian makin menguntungkan Watanabe.
Alwi tertinggal jauh 4-9.
Sempat mendekat 12-15, Alwi, sebagaimana tipikal pemain muda, sering kembali melakukan kesalahan sendiri yang berujung poin buat lawan.
Sulitnya mengontrol pukulan akibat arah angin di sisi lapangan Alwi juga makin membuat pemain asal Solo, Jawa Tengah itu kesulitan melancarkan lob serang.
Alwi sempat meminta perawatan medis pada telapak kaki kirinya di kedudukan 12-17, ia tertinggal lima angka.
Jeda medis sejatinya bisa digunakan untuk mencuri napas, mengambil momentum untuk bangkit dan memecah konsentrasi lawan.
Tetapi sayangnya, pada laga kali ini, Alwi belum beruntung dan harus rela terhenti setelah kalah dengan skor 15-21 dari Watanabe.
Dengan kalahnya Alwi Farhan, maka nomor tunggal putra Indonesia tinggal menyisakan harapan pada Shesar Hiren Rhistavito yang tadi sudah mengalahkan wakil Jepang lainnya, Yushi Tanaka.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar