"Begitulah yang terjadi. Namun, musim ini masih panjang. Pada satu titik, hal itu akan menguntungkan kami."
"Ini keputusan yang kejam. Dia (Rashford) mengincar bola. Peninjauan selesai, lalu dia naik ke layar. Saya pikir wasit tidak yakin."
“Setelah jeda lebih baik, tetapi dua gol tidak dihitung. Yang pertama offside, ada pemain di depan Onana. Yang kedua, apa yang bisa Anda lakukan?," tutup Ten Hag.
Mantan pelatih Ajax itu memuji penampilan anak asuhnya yang bermain dengan kerja keras.
“Saya melihat banyak hal positif, tetapi pada akhirnya kami kehilangan fokus. Sulit jika Anda bermain terlalu lama dengan 10 pemain," puji Ten Hag.
"Itu adalah 20 menit terbaik yang saya lihat dari sisi saya. Juga dengan 10 menit kami masih mengendalikan permainan."
"Ini sangat mengecewakan. Kami berjuang sangat keras, bermain sangat bagus. Tetap saja kami belum mendapatkan satu poin pun," ujar pelatih United itu.
Setan Merah hanya meraih tiga poin dari empat pertandingan di Liga Champions musim ini, tetapi posisi mereka belum sah tersingkir walau berada di dasar klasemen.
Di pertandingan lain Grup A, Bayern Muenchen mengalahkan Galatasaray dan membuat juara Jerman itu lolos ke 16 besar.
Pada pertandingan berikutnya, United akan bertandang ke markas Galatasaray untuk mencari tiga poin guna membuka asa lolos dari fase grup.
Pertandingan terakhir mereka di Turki berakhir dengan kekalahan sehingga United harus siap dari sebelumnya.
Bahkan jika The Red Devils menang melawan Galatasaray, mereka masih harus melalui pemuncak grup, Bayern Muenchen, di partai terakhirnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC.com |
Komentar