BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mengecam keputusan wasit sepanjang pertandingan melawan FC Copenhagen yang merugikan timnya.
Manchester United takluk di kandang lawan dengan skor 3-4 pada lanjutan Liga Champions di Grup A, Kamis (9/11/2023) dini hari WIB.
Awalnya United memimpin pertandingan dan unggul dua gol sampai menit ke-28 lewat brace Rasmus Hojlund.
Namun, mereka harus bermain dengan 10 orang ketika Marcus Rashford diusir keluar dari lapangan akibat pelanggaran keras yang dilakukannya.
Rashford menginjak kaki pemain lawan Elias Jelert pada menit ke-42.
Tindakannya memicu kartu merah langsung dari wasit.
Kekurangan pemain membuat keadaan mereka tidak seimbang.
Copenhagen mampu meyeimbangkan kedudukan hanya dalam kurun waktu 10 menit di akhir babak pertama.
Skor bertahan 2-2 hingga jeda berkat gol balasan Mohamed Elyounoussi dan penalti Diogo Goncalves.
Kapen tim, Bruno Fernandes, mampu membawa United unggul kembali melalui titik putih pada menit ke-67.
Namun, dua pemain dari klub asal Denmark itu menuntaskan misinya pada 10 menit terakhir pertandingan.
Gol Lukas Lerager dan Roony Bardghji memastikan Copenhagen menang comeback 4-3.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Champions - Man United Kalah Lagi, Arsenal Menang tetapi Harus Bersabar
Ten Hag tidak terima dan mengecam keras keputusan wasit kepada anak asuhnya, seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.com.
Ia menyoroti kartu merah bagi Rashford yang dianggap terlalu mudah diberikan serta gol pertama Copenhagen yang dinilai berbau offside karena ada satu pemain yang dinilai menghalangi arah pandang Andre Onana.
Kritik lain menyoal handball yang dilakukan Harry Maguire hingga memicu penalti yang sukses dikonversi Diogo.
"Saya pikir kami bermain sangat bagus hingga datang kartu merah. Kartu merah mengubah segalanya. Kemudian itu menjadi permainan yang berbeda," ucap pelatih asal Belanda itu.
“Kami kebobolan dua gol yang seharusnya tidak dihitung. Ini mengecewakan," ucap pelatih berusia 53 tahun itu.
Ten Hag juga ditanya apakah keputusan wasit selalu menguntungkan bagi timnya.
"Tidak hanya malam ini. Kami harus menghadapi banyak keputusan yang merugikan kami di pertandingan lain," ujar Ten Hag.
"Begitulah yang terjadi. Namun, musim ini masih panjang. Pada satu titik, hal itu akan menguntungkan kami."
"Ini keputusan yang kejam. Dia (Rashford) mengincar bola. Peninjauan selesai, lalu dia naik ke layar. Saya pikir wasit tidak yakin."
“Setelah jeda lebih baik, tetapi dua gol tidak dihitung. Yang pertama offside, ada pemain di depan Onana. Yang kedua, apa yang bisa Anda lakukan?," tutup Ten Hag.
Mantan pelatih Ajax itu memuji penampilan anak asuhnya yang bermain dengan kerja keras.
“Saya melihat banyak hal positif, tetapi pada akhirnya kami kehilangan fokus. Sulit jika Anda bermain terlalu lama dengan 10 pemain," puji Ten Hag.
"Itu adalah 20 menit terbaik yang saya lihat dari sisi saya. Juga dengan 10 menit kami masih mengendalikan permainan."
"Ini sangat mengecewakan. Kami berjuang sangat keras, bermain sangat bagus. Tetap saja kami belum mendapatkan satu poin pun," ujar pelatih United itu.
Setan Merah hanya meraih tiga poin dari empat pertandingan di Liga Champions musim ini, tetapi posisi mereka belum sah tersingkir walau berada di dasar klasemen.
Di pertandingan lain Grup A, Bayern Muenchen mengalahkan Galatasaray dan membuat juara Jerman itu lolos ke 16 besar.
Pada pertandingan berikutnya, United akan bertandang ke markas Galatasaray untuk mencari tiga poin guna membuka asa lolos dari fase grup.
Pertandingan terakhir mereka di Turki berakhir dengan kekalahan sehingga United harus siap dari sebelumnya.
Bahkan jika The Red Devils menang melawan Galatasaray, mereka masih harus melalui pemuncak grup, Bayern Muenchen, di partai terakhirnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC.com |
Komentar