Bukan soal kekalahannya, tetapi dari cara permainan Shesar yang memang sedang mengumpulkan kepercayaan diri untuk bangkit semenjak didera cedera.
"Lawan bermain sangat bagus hari ini, saya kurang bisa mengantisipasi terutama di bola depannya," aku Shesar menyesal, dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Serangan-serangan dia juga beberapa kali saya tidak siap menerimanya," imbuhnya.
Shesar pun mengungkap bahwa ia sebenarnya punya kesempatan, tetapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik untuk membalikkan keadaan.
"Di gim kedua coba untuk bermain panjang, memanfaatkan lebar lapangan untuk membuat dia lari dan itu sebenarnya saya merasa ada cela untuk mendapatkan poin."
"Tapi tiba-tiba dia mengubah lagi pola dengan bermain spekulasi. Itu kesalahan saya karena tidak cepat mengubah tempo dan pola permainan lagi," katanya kecewa.
Shesar pun sejak awal sudah paham bahwa rekor pertemuannya memang tak bisa dijadikan patokan karena ia sudah cukup lama tidak bertemu Wang Tzu Wei.
Musuh bebuyutan sejak level junior itu pernah ia kalahka dua kali di tahun 2011 dan 2015.
"Saya sudah lama tidak bertemu dengan Wang Tzu Wei, kemenangan saya di dua pertemuan sebelumnya terjadi di tahun 2011 dan 2015, jadi tidak bisa dijadikan patokan," tutupnya.
Dengan kekalahan Shesar, maka habis sudah wakil tunggal putra Indonesia yang tersisa pada Korea Masters 2023.
Sebelumnya, satu wakil lainnya yaitu Alwi Farhan sudah tersisih di babak pertama setelah dikalahkan unggulan tujuh, Koki Watanabe, asal Jepang.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Komentar