"Saya sangat emosional setelah pertandingan karena saya merasa ini adalah pertama kalinya setelah sekian lama saya melihat pertarungan di tim Azkals," kata Etheridge.
"Saya hanya ingin kebersamaan, saya ingin membangun mental juara, dan bagi saya, ini adalah awal dari sesuatu , sebagai kapten tim, baik di luar lapangan maupun di dalam lapangan, kita perlu berjuang bersama," ujarnya.
Etheridge termasuk di antara tiga pemain saat ini yang bermain di dua Kualifikasi Piala Dunia melawan Sri Lankan dan Kuwait di stadion yang penuh sesak pada 2011.
Setidaknya ada 12.000 penggemar menyaksikan kedua pertandingan itu.
"Saya telah menjadi bagian dari tim ini selama 15 tahun, melihat suka dan duka," kata Etheridge.
"Saya ingat saat Rizal penuh dan suasananya elektrik. Itu sangat membantu para pemain dan bisa mengintimidasi tim lain," ujatnya.
Stadion Rizal Memorial telah menyaksikan beberapa prestasi bersejarah selama bertahun-tahun dengan kemenangan melawan DPR Korea pada 2016 dan Kualifikasi Piala Asia pada 2018 di antara momen-momen penting timnas Filipina dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, dengan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia melawan Vietnam dan timnas Indonesia yang berada di depan mata, Etheridge berharap penggamr bisa memenuhi stadion.
"Tim dan olahraga ini sangat berarti, memberi saya kenangan yang luar biasa dan saya ingin para pendukung kami datang dalam perjalanan ini dan mengalaminya bersama kami," kata Etheridge.
"Saya berjanji bahwa kami akan memberikan segalanya untuk membuat pendukung kami tersenyum," ujarnya dilansir dari laman Federasi Sepak Bola Filipina.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | pff.org.ph |
Komentar