BOLASPORT.COM - Bocah 17 tahun kelahiran Kuwait jadi penyiksa Manchester United di Liga Champions. Namanya Roony Bardghji, gelandang serang FC Copenhagen.
Nama di atas sepertinya bakal terngiang-ngiang panas di telinga pendukung Manchester United untuk beberapa waktu ke depan.
Roony Bardghji mencetak gol penentu kemenangan FC Copenhagen atas Setan Merah.
Pada lawatan ke Stadion Parken di ibu kota Denmark, arena tempat Christian Eriksen kolaps akibat masalah jantung di Euro 2020, Man United takluk dalam parade 7 gol.
Hasil itu dramatis dalam arti negatif buat pasukan Erik ten Hag.
Dua gol anak daerah setempat, Rasmus Hojlund, membawa Red Devils memimpin kilat 2-0 dalam setengah jam pertama.
Namun, kartu merah Marcus Rashford jelang istirahat mengubah alur pertandingan.
United kehilangan keseimbangan hingga jadi korban comeback.
Dari unggul 2-0, Bruno Fernandes dkk dikejar 2-2, sempat unggul lagi 3-2, dan akhirnya menyerah 3-4.
Baca Juga: Momen Apes Maguire Kasih 2 Assist buat Kemenangan Copenhagen, Man United Jadi Tim Terlemah
Gol paling menyiksa yang menentukan kemenangan tuan rumah hadir pada menit ke-87.
Roony Bardghji adalah pelakunya.
Dia berdiri bebas tanpa kawalan di kotak penalti Man United saat bola pantulan dari kepala Harry Maguire jatuh di depannya.
Tanpa ba-bi-bu, Bardghji melepaskan tembakan voli yang memantulkan bola ke rumput sebelum menghunjam ke gawang Andre Onana.
Itu adalah gol pertama bagi sang bocah ajaib di Liga Champions.
Lesakan yang menjadikannya pemecah rekor sebagai pencetak gol termuda ke gawang Man United dalam ajang tersebut.
Opta mencatat usianya dalam pertandingan tersebut baru 17 tahun dan 358 hari.
Menjadi penentu kemenangan tim saat melawan musuh sekelas Manchester United tidak bisa dilakukan semua orang.
Bardghji tidak terkecuali, apalagi mengingat latar belakangnya sebagai pemain muda yang baru merintis jalan menuju popularitas.
Bernama nyaris sama dengan legenda Man United, Wayne Rooney, pemain kidal yang kerap beroperasi di sisi kanan serangan itu lahir di Kuwait dari keluarga asal Suriah.
Ia hijrah ke Swedia saat masih kanak-kanak dan ditempa di akademi tiga klub lokal sebelum pindah ke Denmark.
Bardghji dicomot Copenhagen pada 2020 ketika usianya baru 15 tahun.
17 & 358 – @FCKobenhavn's Roony Bardghji (17y 358d) became the third 17-year-old to score a #UCL winning goal, after Bojan in 2008 (17y 40d) and Ansu Fati in 2019 (17y 217d). Wonderkid. pic.twitter.com/YhPtqeMB32
— OptaJohan (@OptaJohan) November 8, 2023
Dasar berbakat, dia langsung promosi ke tim utama The Lions tahun berikutnya dan musim ini sudah mencetak 10 gol dalam 23 partai lintas kompetisi.
Untuk Bardghji, perjalanan karier dari Timur Tengah sampai Denmark dan sekarang mencetak gol ke gawang raksasa sekelas Man United ibarat mimpi liar.
Dia mengaku lidahnya sampai tak bisa mengeluarkan kata-kata ketika berhasil menciptakan gol tersebut dan memenangkan timnya.
Baca Juga: Kala Bendera Palestina Berkibar di Lapangan Duel Man United Kontra FC Copenhagen
"Saya tak bisa menjelaskan bagaimana rasanya," kata Bardghji, dikutip BolaSport.com dari media Denmark, Tipsbladet.
"Saya tak bisa berbicara. Ini perasaan yang tak dapat digambarkan."
"Sungguh luar biasa. Saya sangat bahagia," imbuh pemain yang masih menantikan debut bersama timnas senior Swedia.
Bardghji mengaku bahwa kesuksesannya menjadi pahlawan Copenhagen berasal dari pola pikir positif yang dia terapkan.
"Saat di bangku cadangan, saya selalu berpikir harus masuk dan menentukan pertandingan," ujarnya.
"Itulah yang saya pikirkan di sini juga," kata wonderkid yang akan berulang tahun ke-18 pada 15 November nanti.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Opta, tipsbladet.dk |
Komentar