"Tidak, Valentino sangat bahagia karena HRC (Honda Racing Corporation, red) adalah salah satu pabrikan terbaik di dunia," ujar Salucci kepada Speedweek.com.
"Honda adalah nomor satu di dunia motor."
Buruknya hubungan Rossi dengan Honda juga diperparah karena rivalitas panasnya dengan Marc Marquez sendiri.
Sampai sekarang Rossi belum bisa memaafkan Si Semut dari Cervera karena kerusakan yang disebabkan dalam misinya mencetak gelar juara dunia ke-10 pada MotoGP 2015.
Adapun Marquez menganggap enteng soal faktor permusuhannya dengan Rossi. Menurutnya, itu tidak ada hubungannya dengan peluang Marini dijadikan suksesornya di Honda.
"Kita harus tahu untuk memisahkan beberapa masalah," ujar Marquez kepada media Spanyol, AS.
"Pada akhirnya dengan Luca Marini saya selalu memiliki hubungan yang dipenuhi rasa hormat dan kordial. Kami punya hubungan yang akur dan berkomunikasi dengan baik."
Marquez tidak punya masalah apabila akhirnya Marini menjadi penggantinya.
"Saya pikir pada akhirnya dia adalah pembalap muda, dengan pengalaman bersama Ducati, yang mana sekarang kelihatannya menjadi motor terbaik dari sudut pandang hasil," tukasnya.
Lantas, bagaimana dengan Marini?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar